Gawat..!! RTLH Provinsi Tahun 2021 Belum Juga Selesai Hingga Sekarang

Foto : Pembangunan RTLH belum selesai.

DikoNews7 -

Masih banyak program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) Dinas Perkim Provinsi Sumatera Utara yang belum selesai pengerjaannya.

Diketahui di beberapa wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara, program RTLH yang menggunakan anggaran tahun 2021 ini masih banyak yang belum rampung pengerjaannya meski sudah memasuki Januari tahun 2022.

Camat Kualuh Leidong, Jamaluddin SE, Senin 17 Januari 2022 melalui ponselnya menjelaskan ada 11 kepala keluarga penerima RTLH di wilayahnya, dan satu pun belum ada yang selesai pengerjaannya hingga saat ini.

"Di Desa Simandulang ada 11 rumah warga yang di bedah, 4 rumah progresnya baru sekitar 40 persen pengerjaan, dan 7 lagi baru 70 persen," kata Camat.

Disinggung perihal lambannya pengerjaan hingga melewati waktu yang ditentukan, Camat mengatakan tidak mengetahui secara pasti penyebabnya.

Menurutnya akses jalan bukanlah alasan atas keterlambatan pengerjaan, karena ia melihat banyak juga bahan material masyarakat yang bisa melalui akses jalan tersebut.

"Kalau menurut yang disampaikan oleh pak kades Simandulang Ridwan Zuri kepada saya, sepertinya pemborongnya kurang modal, makanya bahan materialnya selalu kurang sehingga membuat lamban pengerjaannya," ungkap Camat.

Terakhir Camat Kualuh Ledong Jamaluddin SE berharap kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk segera mengevaluasi kinerja pengguna anggaran yang membidangi RTLH Provinsi di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

"Karena sudah cukup lama warga menumpang tinggal di tetangga dan kerabatnya di karenakan terlalu lamanya proses rehab rumah mereka, Mohon kepada Bapak Gubernur agar memerintahkan dinas terkait untuk segera menyelesaikan rumah warga yang sedang di rehab," pinta Camat.

Sementara itu penerima Program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) Dinas Perkim Provinsi Sumatera Utara Ingah Sinaga kepada wartawan mengatakan jika bahan bangunan sering datang terlambat dan tersendat-sendat, terutama bahan seng dan pasir, makanya pembangunan terlambat hingga sampai saat ini, ucapnya.

"Semoga pembangunan rumah kami segera cepat diselesaikan karena kami sudah lama hidup menumpang-numpang," harap Ingah.

Reporter : SS/OT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel