Bocah 12 Tahun Hamil 8 Bulan Viral di TikTok Ditemui Menteri PPPA


DikoNews7 -

Cukup menjadi perhatian dan viral di TikTok bocah 12 tahun hamil 8 (bulan), tentunya hal ini sangat disayangkan banyak pihak dimana anak berusia 12 tahun seharusnya bahagia bermain bersama teman seusianya dan mendapat pendidikan yang layak kini malah harus mengandung.

Sebut saja Bunga (12) anak pasangan dari Mi (44) dan Sm (39) warga Desa Kwala Besilam, Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat, dirinya diketahui berbadan dua oleh warga sekitar yang curiga dengan perubahan bentuk fisik tubuhnya.

Menurut keterangan yang berhasil di rangkum Dikonew7.com, Bunga tinggal bersama kedua orang tua dan abang kandungnya yang diduga mengalami gangguan mental di sebuah kebun milik warga di Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.

Hal ini dibenarkan Syahrial selaku Sekretaris Desa Mekar Makmur, saat dihubungi lewat panggilan seluler, Senin (09/01/2023), dirinya mengatakan, keluarga korban sudah tinggal lebih kurang 1,5 tahun di Desa Mekar Makmur, dimana orang tua Bunga bekerja sebagai penjaga kebun milik salah seorang warga.

Saat itu warga curiga dengan perubahan fisik korban dengan perut semakin membesar, warga yang curiga lalu berkompromi dan menemui keluarga Bunga, saat itulah diketahui jika Bunga telah hamil beberapa bulan.

"Mereka warga pendatang namun bekerja di wilayah Desa Mekar Makmur sebagai penjaga kebun, saat diketahui hamil warga minta mereka di usir dari kampung dan itu tanpa sepengetahuan Pemerintah Desa, saat ini keluarga Bunga telah di bawa ke kota Binjai oleh pemilik kebun dan kita tidak tau lagi ceritanya," terang Syahrial.

Hingga saat ini, pelaku yang menghamili bunga masih belum diketahui, namun beredar isu dimasyarakat jika Bunga hamil akibat perbuatan abangnya yang memiliki keterbelakangan mental, saat ini kasusnya sudah ditangani Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Masyarakat (P3AM).

Sementara itu, Camat Sei Lepan M Iqbal Ramadhan.SE saat ditemui di ruang kerjanya Senin (09/01/2023) siang mengaku sangat prihatin dan terkejut mendengar kejadian ini.

"Kita tau berita ini saat kedatangan Menteri PPPA menemui korban di Kota Binjai dan kita di undang untuk hadir, kejadian ini tanpa sepengetahuan kita dan pemerintah desa, korban langsung dibawa ke Binjai oleh pemilik kebun, saat ini kasusnya sudah ditangani Dinas P3AM Kota Binjai bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Langkat," ucap Pak Camat.

Diketahui sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengunjungi Bunga bocah 12 tahun yang hamil 8 bulan di Kota Binjai, Sumut, pada Jumat (06/01/2023) sore. 

Kunjungan Menteri PPPA ini, setelah video bocah 12 tahun yang hamil ini viral di aplikasi Tiktok. Video tersebut disebar oleh warga Binjai yang mengasuh korban selama mengandung. 

Di Kota Binjai, Menteri PPPA langsung berkunjung ke Dinas P3AM. Kedatangan Menteri PPPA disambut Sekda Irwansyah, Kadis P3AM, sejumlah instansi terkait dari Langkat serta pengasuh dan orang tua korban. 

Di ruang pertemuan, Menteri PPPA berbincang panjang lebar dengan pengasuh dan orang tua korban. Dalam perbincangan tertutup itu, wartawan dan beberapa pihak lain dilarang untuk mengikuti. 

Usai pertemuan, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, kepada wartawan menerangkan, bahwa pihaknya bersama instansi terkait Binjai-Langkat akan terus memberikan pendampingan yang terbaik kepada korban. "Untuk proses hukumnya, akan ditindak lanjuti Kanit PPA," ucap I Gusti. 

Untuk sementara, lanjut I Gusti, korban sudah merasa nyaman dengan keluarga asuhnya. Karena itu, dalam satu pekan ke depan, korban masih berada di rumah keluarga asuhnya tersebut dan kita melakukan proses pendekatan untuk membawa korban ke rumah aman. 

Lebih lanjut dikatakan, Kita sudah sepakati dengan provinsi agar korban diberikan pendampingan. Korban ini anak-anak, dia tidak tahu untuk urus dirinya dan bagaimana proses hamil itu harus dijalani, makanya akan diberi pendampingan terbaik.

Untuk pendidikannya, akan tetap dilanjutkan. Hanya saja menunggu korban sudah merasa nyaman dengan orang tuanya. "Kita sudah bertemu bupati, nanti setelah proses pemulihan dan korban nyaman ke orang tua, maka akan dilanjutkan pendidiknya. Korban masih anak-anak, dan dia generasi kita," ucapnya sembari memastikan, kehamilan korban sudah 8 bulan. 

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Langkat, Ernis Safrin Adlin Lubis, mengaku sangat menyayangkan video korban disebar luaskan ke media sosial. "Langkah yang harus dilakukan bukan menyebar video, tetapi melaporkan kepada kami atau Dinas P3AM," tegas Ernis. 

Dengan viralnya video itu, kata Ernis, menunjukkan Pemkab Langkat seakan tidak bekerja. "Semua pihak terkait sampai ke tingkat desa tidak tahu persoalan ini. Tahu-tahu sudah viral, inikan tidak baik. Yang bijak itu, harus melaporkan dulu. Kemudian ada lah tindak lanjuti dari pemerintah," ucapnya kesal. 

Reporter : Kurnia02

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel