Ketua LPPN Labura Minta Kejari Rantau Prapat Usut Tuntas Dugaan Penggelapan Aset BUMDes Desa Hanna


DikoNews7 -

Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Perkebunan Hanna, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Yus Uwais Panjaitan diduga melakukan penyelewengan dana ratusan juta rupiah, Sabtu (28/01/2022).

BUMDes yang seharusnya menjadi ujung tombak perekonomian, kesejahteraan di bidang program pengembangan seperti yang tertuang dalam Permendesa PDT dan Transmigrasi No 4/2015 adalah, meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa, akan tetapi sangat kita sayangkan, Desa Perkebunan Hanna bukan di kembangkan malah digelapkan.

Diketahui, kegiatan Bumdes Perkebunan Hanna bergerak dalam beberapa unit kegiatan di antaranya adalah Unit Layanan Keuangan BRILink, BNI, Unit Usaha Sembako, Unit Usaha Peternakan Sapi.

Sejak 2020 Pemdes Hanna menggelontorkan anggaran dana desa masing-masing Rp 50.000.000 untuk BRILink, dan BNI juga Rp 50.000.000, Unit Usaha Sembako Rp 30.000.000, sedangkan untuk peternakan sapi mendapatkan suntikan dana sebesar sekitar Rp 200.000.000 dari dua tahun anggaran 2022 dan 2021.

Anehnya, dari semua unit usaha yang dilakukan BUMDes Perkebunan Hanna tidak terlihat adanya kegiatan, dan diduga kegiatan tersebut tanpa pengawasan, sehingga kuat dugaan telah terjadi penyelewangan. 

Ketua LSM LPPN Labura, Bangkit Hasibuan angkat bicara perihal dugaan penggelapan aset BUMDes Desa Perkebunan Hanna Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara.

"Saya meminta dengan tegas Kejari Labuhan Batu untuk segera mengusut tuntas sebab masih banyak lagi Desa lain di Labuhanbatu Utara yang akan kami laporkan terkait permasalahan BUMDes, salah satu diantaranya yaitu Desa Tanjung Pasir", ucap Bangkit Tegas.

Selain itu Bangkit juga menambahkan Agar Pak Kejari memerintahkan anggotanya untuk mencari barang bukti, baik itu dokumen RAB, maupun bukti fisik." Pintanya.

Kepala Kejari Rantau Prapat  Furqon Syah Lubis saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp di Nomor 08227788XXXX, tidak menjawab.

Reporter : SS/OT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel