LPJ Proyek SPAM Pengadaan Air Bersih Desa Halaban di Duga Palsukan Tanda Tangan Ketua dan Bendahara KSM


DikoNews7 -

Berjalan satu (1) tahun, Penyidik Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Langkat di Pangkalan Brandan masih terus melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek SPAM pedesaan padat karya, pengadaan air bersih masyarakat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara TA 2021 dengan nilai mencapai Rp 350 juta di Dusun II Paluh Pasir, Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. Senin (13/02/2023).

Sejauh ini beberapa anggota pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Baiturrahman selaku pengelola proyek yang dipercaya melaksanakan pengerjaan telah dipanggil dan diperiksa Kecabjari Pangkalan Brandan, begitu pula masyarakat yang ikut bekerja dalam proyek ini.

Namun dibalik ini semua, ada hal yang menarik hingga menjadi perhatian masyarakat, dimana ketua dan bendahara KSM Baiturrahman diduga dijadikan tumbal dan pelengkap agar proyek ini dapat berjalan dengan mulus.

Hal ini diungkap Marianto ketua KSM Baiturrahman dan Tini selaku Bendahara, dirinya mengatakan, selama keterlibatannya dalam proyek SPAM pedesaan ini, dirinya tidak pernah tau bestek dan harga satuan barang yang dibeli, semua berdasarkan apa yang ditunjuk oleh konsultan.

"Belanja barang di Medan, namun saya tidak tau harga yang dibeli, semua sudah ditunjuk oleh konsultan," ucap Supriadi beberapa hari lalu kepada awak media.

Sementara itu, Bu Tini mengatakan, sedari awal dirinya sudah menolak menjadi bendahara KSM, namun demi kepentingan masyarakat dan tidak ada orang lain yang mau, terpaksa dirinya menyetujui ditunjuk sebagai bendahara KSM Baiturrahman.

Dirinya juga terkejut ikut tersandung dan dipanggil pihak Kecabjari Pangkalan Brandan terkait proyek SPAM yang dilaksanakan didesanya.

Bahkan dirinya mengetahui LPJ sudah dibuat dan dibubuhi tandatangannya, saat dipanggil pihak Kecabjari Pangkalan Brandan, saat itu petugas kejaksaan meminta keterangan dirinya sekaligus memperlihatkan lembaran LPJ yang sudah ada tanda tangannya.

"Saya dan beberapa pengurus serta pekerja dipanggil dan diperiksa oleh pihak Kecabjari P.Brandan, saya tidak tau jika ada kesalahan dalam proyek ini, bahkan tanda tangan saya juga dipalsukan dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ).

"Saat itu kami dipanggil pihak Kecabjari P.Brandan dan diminta menunjukkan LPJ proyek,  kami tidak tau dan tidak ada membuat laporan itu (LPJ), lalu kami tanyakan kepada konsultan dan kami terkejut LPJ itu ada dan dikirim melalui angkot, baru itulah saya tau kalau disitu ada tanda tangan saya dan itu palsu, demi Allah saya tidak tau LPJ apalagi menandatanganinya," ucap Bu Tini.

Atas kejadian ini, Bu Tini merasa dirugikan dengan pemalsuan tandatangan dirinya hingga diperiksa pihak kejaksaan, "Saya hanya ada menandatangani SK kepengurusan KSM Baiturrahman dan pengambilan uang di Bank Sumut agar dananya keluar, namun demi Allah saya tidak ada menandatangani LPJ dan saya juga tidak tau jika LPJ di buat," terang wanita yang bekerja sebagai penata rias pengantin ini sambil meneteskan air mata.

"Selaku Ketua KSM Baiturrahman, saya dan bendahara tidak ada membuat laporan pertanggungjawaban proyek ini apalagi menandatanganinya, jelas ini menyudutkan dan merugikan kami, semua tanda tangan dalam LPJ itu dipalsukan," tambah Marianto.

Diketahui, kasus ini mencuat sekitar tiga (3) bulan usai dikerjakan pada Desember  2021 lalu, dimana proyek SPAM air bersih pedesaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Dinas PUPR  Provsu, dengan menara Bak Reservior berserta jaringan pipanisasi sepanjang 605 meter untuk 71 sambungan rumah tangga, tidak berfungsi dan tidak bisa dimanfaatkan oleh warga.

Bahkan waktu itu, Adi selaku sekretaris KSM Baiturrahman didampingi Tamaruddin.S.Ag yang juga diketahui sebagai pembina KSM Baiturrahman, saat ditemui Dikonews7.com di kantor Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, mengatakan,

"Air tidak bisa dialirkan karena jaringan pipanisasi kerumah warga banyak yang pecah," ucapnya saat itu.

Atas keluhan warga, kasus ini terus mencuat hingga sekarang dan menjadi temuan pihak Kecabjari P.Brandan, hingga beberapa orang yang terkait dalam proyek ini dipanggil pihak Kecabjari P.Brandan, diantaranya:

Marianto Ketua KSM Baiturrahman, Adi Sekretaris KSM Baiturrahman, Tini Bendahara KSM Baiturrahman, Ismail Ketua Kapispam, Konsultan Proyek (Fazar, Ilham, M Irji) dan beberapa pekerja serta anggota KSM Baiturrahman. 

Reporter : Kurnia02

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel