Bupati Zahir Beri Napas Baru Bagi Pengembangan Wisata Dan Sejarah Di Kab. Batubara


DN7 | Batubara - 

Banyak yang tidak tahu terkait Khazanah dan Sejarah di Kab.Batubara, Terutama tentang sejarah Jepang di Batubara yang memiliki lokasi tempat mereka bermukim ketika memasuki Indonesia bagian timur di masa perang dunia ke II, lokasi tersebut terletak di pesisir pantai bagian timur Kab.Batubara yang bersebelahan langsung dengan laut selat Melaka , Tujuan Jepang datang untuk invasi melalui pantai perupuk di pesisir Lima puluh Kab.Batubara demi untuk melancarkan invasi nya.

" Bangsa Besar Menghargai Sejarah (JAS MERAH)."

Sejarahwan sekaligus Anggota TBUPP Batubara, Dr. Phil. Ichwan Azhari mengatakan bahwa Pasukan Jepang masuk ke Sumatera Utara lewat Pantai Sejarah pada bulan Maret 1942. Pendaratan pasukan Jepang di pantai ini dilakukan secara besar-besaran bersama markas besar Divisi dan Korps Sandi (Fusuyama, 1994:346-347).

Menurut Bupati Zahir, Dengan peninggalan monumen sejarah yang ada di pantai pesisir itu dapat dikembangkan menjadi galeri wisata yang dapat meningkat kan penghasilan bagi masyarakat sekitar terutama dalam menggali potensi yang ada di Batubara dengan menamakan lokasi tersebut "Kampung Jepang" dan dalam waktu dekat ini juga kita akan meresmikan wisata "Kampung Inggris" yang berada di Tanjung Kasau Kec. Medang Deras Kab.Batubara dengan segala monumen dan peninggalan pra sejarah nya. Ujar nya

Warga masyarakat Batubara dapat berbangga dengan ada nya Cagar alam warisan dunia yang pertama di Bogor dan kedua yakni Laut Tador (Tanjung Kasau) Kec. Medang Deras Kab.Batubara dan terdaftar sebagai situs cagar budaya yang ke 12 di Sumatera Utara.

Sebelumnya, Bupati Zahir menjelaskan bahwa salah satu warisan dunia yang hidup di danau Laut Tador di jadikan Hutan Raya Etno Botani Batu  Bara, Disebabkan penyanggah ekosistem hidupkan sejumlah tanaman yang berada di Lokasi areal Laut Tador, Seperti pemeliharaan pohon- pohon kayu yang hidup dan berumur ratusan tahun. 

Bupati Zahir akan merestorasi danau Laut Tador untuk memulai penataan dan pengembangan wisata Laut Tador yang belum tersentu secara maksimal oleh tangan-tangan ahli dan pakar atas kajian dan penelitian Etno Botani lokasi danau Laut Tador, Sembari ia juga akan menjadikan lokasi Etno Botani sebagai bumi perkemahan serta pusat kajian dan penelitian, terkait kehidupan hewan dan tumbuhan Endemik seperti ikan dan tanaman langka.

"Kita bangun segala sesuatu yang dibutuhkan dengan APBD Batubara, jika masih kurang kita minta bantuan pemerintah Provinsi, jika masih kurang juga kita akan minta ke Pemerintah Pusat untuk menjadi kan Batubara wisata Nasional." Pungkas Zahir

Tentu nya Bupati Zahir berharap mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah Kab.Batubara akan mengatur regulasi dan pengamanan bagi lokasi dan wilayah yang menjadi destinasi investor untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan agar para investor mau menanam modalnya di Batubara.

Menurut informasi yang di himpun, hasil penelitian selam 150 tahun Kab.Batubara tidak pernah terkena gempa, dan hingga kini tercatat sebagai lokasi yang tidak termasuk rawan akan gempa, Pemerintah serta masyarakat Batubara juga berharap hal itu (red- Gempa) tidak akan pernah ada hingga kemasa hadapan nanti nya, Sehingga Kab.Batubara layak memiliki peluang menjadi wilayah strategi di Sumatera Utara terutama bagi investor agar tidak takut untuk menanamkan modalnya dengan membangun gedung - gedung pendukung kegiatan perusahaan yang berada di Batubara.

"Kita harus menjaga itu semua, upaya Pemerintah menggali potensi daerah agar Batubara memiliki peradaban masa yang akan datang, Sehingga wisatawan Manca Negara dari Jepang dan Inggris tertarik untuk berkunjung di Kab.Batubara untuk mengetahui dan melihat sendiri dimana Sejarah peradaban Bangsa mereka yang pernah ada di Batubara dan terkhusus di Indonesia kita cintai, Maka mari kita mulakan dari sekarang, kita tata dan perbaikan demi masyarakat Batubara." Tandas nya

Bahagian lain, Bupati Zahir juga akan mempersiapkan pasilitas untuk mendukung kegiatan sebagai pendukung pra sarana yang akan dibutuhkan nantinya.

Rangkaian acara peresmian wisata "Kampung Jepang" adalah bagian kegiatan HUT Kab.Batubara yang ke- 13 tahun 2019, Pemkab. Batubara akan terus menggali potensi yang ada di Kab.Batubara guna meningkatkan PAD dan peningkatan pendapatan masyarakat Batubara. (Aswat)

Editor : Sapta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel