Jembatan Sungai Banding Agung Pekon Way Kerap, Jebol dan Bahayakan Keselamatan Warga
Jumat, 11 Desember 2020
 |
| FOTO : Pondasi Jembatan Sungai Banding Agung Pekon Way Kerap yang jebol. |
DN7 | Semaka -
Akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan banjir melanda sungai waykerap, derasnya arus banjir mengikis tanggul dan pondasi jembatan yang ada di Pedukuhan Banding Agung Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kamis 10/12/2020.
Terlihat jelas lobang yang menganga di atas jembatan akibatnya kendraan yang melintas harus ekstra hati-hati saat berkendaraan dan harus bergantian saat melintasi jembatan tersebut demi keselamatan warga yang melintas.
Jembatan sungai Banding agung, adalah satu-satunya akses penghubung yang paling vital bagi warga pedukuhan banding agung.
Lisnawati kepada Pewarta megatakan,akibat hujan yang mengguyur sehari semalam tiada henti mengakibatkan banjir dan mengikis pondasi jembatan.
"Pondasinya ambrol dan terlihat lobang yang cukup besar diatas jembatan,sehingga mengakibatkan kendaraan yang melintas di atas jembatan harus bergantian demi menjaga keselamatan agar tidak tergelincir masuk ke dalam lobang", ungkapnya.
Ditambahkannya,supaya dinas terkait yang ada di Kabupaten Tanggamus khususnya ibu Bupati agar segera memprbaiki jembatan yang ada di pedukuhan banding agung pekon waykerap kecamatan semaka.
Hal senada juga diungkapkan Tab, warga waykerap agar pihak dinas terkait yang ada di kabupaten tanggamus segera memperbaiki jembatan tersebut sebelum jatuh korban.
"Kami sangat berharap suapaya pihak kabupaten tanggamus segera memperbaiki jembatan yang ada di pedukuhan banding agung sebelum adanya jatuh korban,serta tanggul penahan air yang ada sudah kritis dan membahayakan keselamatan warga", paparnya.
Perlu diketahui, beberapa bulan yang lewat pekon waykerap khususnya pedukuhan banding agung sempat di landa banjir bandang,yang meluluhlantakan sebagaian rumah warga akibat tanggul sungai jebol.
Antisipasi dan perbaikan tanggul sungai secara darurat sudah di lakukan oleh pemda kabupaten tanggamus akan tetapi hasinya kurang maksimal.
Jembatan sungai Banding agung, adalah satu-satunya akses penghubung yang paling vital bagi warga pedukuhan banding agung.
Lisnawati kepada Pewarta megatakan,akibat hujan yang mengguyur sehari semalam tiada henti mengakibatkan banjir dan mengikis pondasi jembatan.
"Pondasinya ambrol dan terlihat lobang yang cukup besar diatas jembatan,sehingga mengakibatkan kendaraan yang melintas di atas jembatan harus bergantian demi menjaga keselamatan agar tidak tergelincir masuk ke dalam lobang", ungkapnya.
Ditambahkannya,supaya dinas terkait yang ada di Kabupaten Tanggamus khususnya ibu Bupati agar segera memprbaiki jembatan yang ada di pedukuhan banding agung pekon waykerap kecamatan semaka.
Hal senada juga diungkapkan Tab, warga waykerap agar pihak dinas terkait yang ada di kabupaten tanggamus segera memperbaiki jembatan tersebut sebelum jatuh korban.
"Kami sangat berharap suapaya pihak kabupaten tanggamus segera memperbaiki jembatan yang ada di pedukuhan banding agung sebelum adanya jatuh korban,serta tanggul penahan air yang ada sudah kritis dan membahayakan keselamatan warga", paparnya.
Perlu diketahui, beberapa bulan yang lewat pekon waykerap khususnya pedukuhan banding agung sempat di landa banjir bandang,yang meluluhlantakan sebagaian rumah warga akibat tanggul sungai jebol.
Antisipasi dan perbaikan tanggul sungai secara darurat sudah di lakukan oleh pemda kabupaten tanggamus akan tetapi hasinya kurang maksimal.
Akibatnya sekarang tanggul yang sempat di perbaiki, kembali longsor separunya dan sekarang malah mengikis pondasi jembatan yang mengakibatkan kerusakan pada jemabatan.
Harapan warga pedukuhan Banding Agung Pekon Waykerap Kecamatan Semaka,supaya tanggul dan jembatan di perbaiki secara permanen. Mengingat jembatan tersebut satu-satunya akses mobilisasi warga untuk kegiatan sehari-hari untuk mengangkut hasil bumi.
Harapan warga pedukuhan Banding Agung Pekon Waykerap Kecamatan Semaka,supaya tanggul dan jembatan di perbaiki secara permanen. Mengingat jembatan tersebut satu-satunya akses mobilisasi warga untuk kegiatan sehari-hari untuk mengangkut hasil bumi.
Reporter : Usmn
Editor : Diko