Menteri Malaysia : Vaksin COVID-19 Sinovac Masuk Daftar yang Diterima Arab Saudi

Foto : Ilustrasi

DikoNews7 -

Pemerintah Arab Saudi telah memasukkan vaksin Sinovac dalam daftar vaksin COVID-19 yang diterima untuk masuk ke negara itu. Demikian disampaikan Menteri Agama Malaysia Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri.

Mengutip pemberitaan Bernama yang dimuat The Star.my, Rabu (14/7/2021), Menteri Malaysia itu mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kabar baik bagi mereka yang ingin menjalankan haji dan umrah di masa depan.

"Alhamdulillah, Arab Saudi telah memasukkan Sinovac dalam senarai vaksin yang diterima bagi kemasukan ke sana. Boleh sampaikan kepada ahli keluarga yang telah menerima vaksin Sinovac dan berniat untuk tunaikan haji dan umrah akan datang," tulis Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri melalui akun Facebook miliknya tertanggal 12 Juli.

"Sama-sama kita doakan urusan jemaah haji Malaysia yang diluluskan untuk menunaikan haji pada tahun ini, dipermudahkan Allah SWT. Tidak ada lagi kerisauan kepada ahli keluarga kita yang khuatir tidak dapat tunaikan haji dan umrah kerana diberi vaksin Sinovac. Fokus kita adalah membantu KEMENTERIAN KESIHATAN MALAYSIA dan JKJAV utk pastikan lebih ramai mendaftar dan hadir untuk vaksinasi," imbuhnya lagi.

Dalam sebuah posting Twitter, Zulkifli juga membagikan situs web Kementerian Kesehatan Arab Saudi, eservices.moh.gov.sa, untuk pertanyaan tentang masuk ke negara itu. Selain itu, ia juga menyertakan gambar vaksin Sinovac berada di urutan ke-6.

Sebelumnya, BPOM Kerajaan Arab Saudi telah memberikan restu kepada pemakaian vaksin Moderna untuk melawan COVID-19. Prosedur impor akan segera dimulai.

Vaksin Moderna pernah digunakan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Sebelumnya, vaksin Moderna juga sudah diizinkan sebagai syarat pendatang yang ingin masuk ke Saudi.

Menurut laporan Arab News, Sabtu (10/7/2021), BPOM Arab Saudi akan melakukan analisis begitu produk Moderna tiba untuk memastikan kualitasnya. Moderna menjadi vaksin keempat yang bisa digunakan di Arab Saudi setelah AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson.

Hingga Jumat (9/7) kemarin, Arab Saudi sudah menyuntik 19,2 juta dosis vaksin COVID-19.

Editor : Diko

 

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel