Sepeda Ku Menjadi Teman Sehidup Semati, Terima Kasih Pejuang Dhuafa

Foto : AKBP Ikhwan bersama Nek Sumini.

DikoNews7 -

Segelintir kisah kehidupan Nek Sumini (87) warga Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, seorang janda tua yang kesehariannya mencari sisa panen padi yang tertinggal di sawah, Senin 17/1/2021.

Saat itu, Nek Sumini memulai aktifitas mencari sisa padi yang di panen, namun sepedanya rusak di tengah jalan. Sepeda ini sudah 50  tahun bersama saya sejak dahulu hingga sekarang. Semenjak suami saya wafat tidak ada lagi yang membenahi sepeda ini saat rusak. 

Saat ini tempat duduk sepeda sudah lepas, pedal sepeda sudah hilang, rem nya pun harus pakai kaki saya, sangat menyulitkan  menggunakanya. Hingga akhirnya saya bertemu bapak yang baik ini sedang melakukan olah raga bersepeda, beber Nek Sumini.

Nek Sumini membeberkan, saya terus di ikuti, saya kira mau apa, eh gak taunya dia melihat saya kesulitan membawa sepeda tua ini dan menawarkan sepeda ini untuk segera di perbaiki.  Bapak ini sangat baik dan mebelikan tempat duduk yang baru pedal baru, Rantai baru. 

Awalnya nenek di suruh pilih sepeda yang baru, nenek tidak mau karena ini Lereng (Sepeda)  pengganti suami nenek yang meninggal dunia. Dengan di benahi sepeda nenek ini sudah sangat bahagia sekali, ungkap Nek Sumini.

Saat ditanya awak media, nenek kenal  dengan Bapak yang membantu nenek ini ?  Nek Sumini menjawab tidak. Ini adalah Bapak Kapolres Batubara AKBP  Ikhwan SH MH yang biasa di sebut sang pejuang Dhuafa oleh masyarakat jawab Kru media.

Pantauan media, Kapolres Batubara AKBP Ikhwan yang di dampingi Waka Polres Kompol Rudi Chandra dan Sekretaris Ksj  Suheri, setelah usai olahraga bersepeda kembali menemui Nek Sumini di kediamannya.

AKBP Ikhwan mengatakan jika dia melihat seorang nenek sedang bersepeda dan sangat kesulitan, dan ini sudah 2 kali dia temukan nenek ini di jalan saat melakukan olahraga bersepeda.

Belakangan saya mengetahui dari masyarakat  bahwasannya Nenek ini naik sepeda hampir 20 Km melakukan perjalanan setiap hari hanya untuk mencari sisa Padi yang sudah di panen dan dia kumpulkan untuk di jual serta di makan sehari hari,sebut Kapolres.

Hal ini menjadi lakon menghidupi keluarganya sehari hari.  Sangat memprihatinkan dan ini sudah di jalaninya selama 50 tahun. Hingga akhirnya kami berkenalan serta membenahi sepeda nya yang rusak.  

Dengan ketulusan mencari nafkah untuk keluarganya, samapi usia 87 sekarang ini Nek Sumini tetap diberi kesehatan, ini lah anugrah bagi Tuhan Yang Maha Esa untuk orang-orang yang tulus menjalani hidup dan bersyukur  atas rahmatnya, sehingga selalu sehat, tandas Pejuang Dhuafa.

Reporter : Boim

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel