Tinjau Bedah Rumah di Bagan Deli, Bobby Nasution: Pengerjaan Harus Sesuai Standart Rumah Layak Huni
Foto : Wali
Kota Medan Bobby Nasution.
DikoNews7 -
Jelang satu hari pembukaan Rapat Kerja Komisariat Wilayah I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Raker Komwil I APEKSI), Wali Kota Medan Bobby Nasution masih meluangkan waktu untuk meninjau bedah rumah di Lorong 6, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Rabu (29/6).
Selain ingin melihat sejauh mana pengerjaan bedah rumah yang
telah dilakukan, peninjauan juga dilakukan guna memastikan apakah rumah
yang dibedah tersebut telah sesuai dengan ketentuan rumah layak huni.
Orang
nomor satu di Pemko Medan ini tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB.
Didampingi Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKP2R)
Kota Medan Endar Sutan Lubis, Kadis Pekerjaan Umum (PU) Topan OP
Ginting, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB)
Suryadi Panjaitan, Kadis Kebersihan dan Pertamanan SI Dongaran dan Camat
Medan Belawan Subhan Fajri, Bobby Nasution langsung memasuki Lorong 6
untuk melihat pengerjaan bedah rumah yang dilakukan.
Kehadiran
Bobby Nasution disambut penuh gembira warga, terutama kaum ibu. Layaknya
ibu dengan anaknya, mereka pun menyampaikan sejumlah keluhan, terutama
persoalan banjir rob yang kerap menerpa.
Mereka berharap banjir rob
dapat diatasi sehingga masyarakat tenang dan nyaman dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari. Menantu Presiden Joko Widodo itu mendengarkan
semua keluhan yang disampaikan warga dan berupaya mengatasinya.
Setelah
itu suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu mendatangi tiga rumah
yang dalam proses pengerjaan. Ketiga rumah itu masing-masing berukuran 3
x 12 meter, pemiliknya tiga kakak beradik berstatus janda. Setelah
mengecek kondisi ketiga rumah, Bobby Nasution mengingatkan agar
pengerjaan yang dilakukan sesuai standar peraturan bagaimana rumah layak
huni.
"Saya minta pengerjaan bedah rumah yang dilakukan harus
sesuai dengan standar teknis dan pengerjaannya tidak boleh sembarangan
sehingga rumah yang dibedah ini nantinya benar-benar layak huni atau
rumah sehat,” kata Bobby Nasution mengingatkan seraya berjalan menuju
rumah lainnya yang akan dibedah.
Bobby selanjutnya mengungkapkan,
bedah rumah yang dilakukan merupakan salah satu upaya yang dilakukan
Pemko Medan dalam menangani stunting. Sebab, kondisi rumah yang tidak
layak huni menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Di samping
itu, imbuhnya, bedah rumah juga sebagai upaya untuk mengurangi pemukiman
kumuh di Kota Medan.
Di Kelurahan Bagan Deli, jelas Bobby, ada
12 rumah yang tidak layak huni dibedah sehingga menjadi pemukiman yang
layak huni. “Sebagai tahap awal, 12 rumah yang kita bedah. Insya Allah,
jumlah ini akan terus bertambah. Bedah rumah yang dilakukan ini sesuai
dengan standar rumah layak huni atau rumah sehat,” jelasnya.
Selesai
melakukan peninjauan, seorang ibu mendatangi Bobby Nasution dan
menyerahkan kain ulos buatannya sebagai bentuk rasa senangnya atas
kedatangan ayah dua anak tersebut. Sambil menerima ulos tersebut, pria
lulusan S2 Fakultas Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor itu
pun mencium tangan sang ibu sebagai wujud penghormatannya.
Kemudian, ibu
itu menyelempangkan ulos dibahu Bobby. Semula ibu itu ingin memberikan
ulos tersebut secara gratis, tapi Bobby menolaknya dan memberinya
sejumlah uang sebagai bentuk penghargaan atas karya sang ibu.
Sementara
itu Kadis PKP2R Kota Medan Endar Sutan Lubis menjelaskan, 12 rumah yang
dibedah itu karena selama ini tidak memenuhi standar kesehatan. Dari 12
rumah yang dibedah itu, jelasnya, 3 rumah tengah dalam proses
pengerjaan.
“Kita prioritaskan dua rumah dulu selesai, sisanya menyusul.
Kita targetkan kedua rumah itu selesai awal Juli ini,” jelas Endar
seraya menambahkan Presiden Joko Widodo yang akan menghadiri acara Hari
Keluarga Nasional (Harganas) 2022 direncanakan akan meninjau kedua rumah
yang telah selesai dibedah tersebut.
Kemudian, mantan Kadis
Kebersihan dan Pertamanan itu mengungkapkan, bedah rumah yang dilakukan
ini merupakan program rutin Dinas PKP2R. Setiap tahun, terangnya, Dinas
PKP2R menampung untuk kegiatan bedah rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah sekaligus mendukung program penanganan stunting.
“Sebelumnya
bedah rumah ini dilakukan hanya sebatas menyisip, seperti mengganti
dinding atau atap rumah. Mulai tahun ini, bedah rumah yang dilakukan
total dari nol dengan catatan standar type 36 berkolaborasi dengan Balai
Perumahan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI,”
jelasnya. (*)