Pemko Sawahlunto Belajar Penanganan Heterogenitas Masyarakat dari Pemkab Deli Serdang

Foto : Wabup Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar bersama Walikota Sawahlunto Deri Asta.

DikoNews7 -

Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), belajar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, perihal langkah-langkah yang dilakukan dengan keberadaan masyarakat yang heterogen.

Keinginan itu disampaikan Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH ketika bertemu Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (11/11/2022).

"Kami berharap, langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, sehingga masyarakat heterogen ini tetap bisa bersama-sama dan mungkin ini bisa menjadi pengalaman dan bisa kami presentasikan membangun lebih cepat. Kontribusi semua pihak sangat kami butuhkan, termasuk pemangku adat," sambung Walikota Sawahlunto.

Dijelaskan Walikota Sawahlunto, Kota Sawahlunto adalah kota kecil, tapi memiliki sejarah yang sangat besar. 

"Sejarahnya adalah penyangga salah satu revolusi industri tahun 1800-an, ditemukan mesin-mesin uap dengan bahan bakar batubara dan manusia, seperti fosil-fosil. Selain itu, ditemukan cadangan deposit yang sangat besar di Sungai Omelet," terang Walikota Sawahlunto.

Pada saat itu, sambung Walikota lagi, Belanda melakukan investasi dalam skala besar dengan membuat jalur kereta api dari Sawahlunto ke Padang dan membuat pelabuhan yang dikenal dengan Pelabuhan Tubayum. 

"Jadi memang, Sawahlunto ini berbeda dengan kota-kota lain di Sumatera Barat, karena Kota Sawahlunto adalah kota yang benar-benar dibuat. Sawahlunto dibuat menjadi warisan budaya dunia di tahun 2019, sehingga turis-turis luar negeri maupun dalam negeri datang ke Sawahlunto," imbuh Walikota.

Walikota Sawahlunto mengemukakan, kehadiran mereka bersama para tokoh dan pemangku adat, untuk mendapat informasi lengkap tentang Kabupaten Deli Serdang yang dikenal dengan heterogenitas masyarakatnya.

Di kesempatan itu pula, Walikota Sawahlunto menyampaikan undangan kepada Wabup Deli Serdang dan jajaran Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk bisa berkunjung ke Kota Sawahlunto. Terlebih, pada 1 Desember 2022 nanti, Pemerintah Kota Sawahlunto akan merayakan ulang tahun Kota Sawahlunto ke-134.

"Dan di situ (acara ulang tahun Kota Sawahlunto) nanti, kita akan launching kembali kereta api uap yang dulunya ada di Kota Sawahlunto," ucap Walikota Sawahlunto.

Di kesempatan itu, Wabup menjelaskan tentang letak geografis dan topografi Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Deli Serdang berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka di sebelah utara. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, yang dulunya ini adalah wilayah Deli Serdang. 
 
Kabupaten Serdang Bedagai dimekarkan pada tahun 2004. Di sebelah selatan, Kabupaten Deli Serdang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Binjai.

"Kabupaten Deli Serdang ini terdiri dari 22 kecamatan, ada enam dataran tinggi, empat dataran rendah dan 12 dataran sedang. Ada 380 desa dan 14 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.390 444 jiwa dan mungkin untuk tahun ini mendekati 2 juta jiwa," papar Wabup.

Kabupaten Deli Serdang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan beraneka ragam budaya dan suku. Untuk suku asli Deli Serdang adalah Melayu Deli dan Melayu Serdang. 
 
Penamaan Kabupaten Deli Serdang diambil dari dua kesultanan, yaitu Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang, yang dulunya berpusat di Kota Medan dan Perbaungan.

Selain Suku Melayu, ada juga penghuni asli suku Deli Serdang, yaitu Karo, Batak dan beberapa suku pendatang, yakni Jawa, Minangkabau, Nias juga India.

Kabupaten Deli Serdang mempunyai motto daerah, Bhinneka Perkasa Yaya yang bermakna masyarakatnya beraneka ragam suku, agama, ras dan golongan, bersatu dalam kebhinekaan. 
 
Secara kekeluargaan dan gotong royong membangun Kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya manusia, sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan untuk masyarakat, kesejahteraan maju, mandiri, berjaya sepanjang masa.

"Pertemuan ini adalah momentum bagi kita akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya bangsa, sekaligus wujud komitmen untuk merawat dan menjadikan nilai-nilai budaya sebagai pedoman dalam kehidupan bersama dan juga untuk mempererat tali silaturahmi dan kerjasama," ucap Wabup.

Hadir pada pertemuan itu, dari Kesultanan Serdang, Tengku Mira Sina, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, Politik Pemkab Deli Serdang, Drs H Hasbi Nasution, Asisten Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat, Drs Citra Efendi Capah MAP, Kaban Kesbangpol, Drs Zainal Abidin Hutagalung, Kadis PMD, Drs Khairul Azman MAP, Kadis Perpustakaan dan Arsip, Mukti Ali SAg MAP, Kadis Budporapar, H Khoirum Rizal ST MAP, Kadis Koperasi dan UKM, Hj Rabiatul Adawiyah Lubis MPd.

Turut mendampingi Walikota Sawahlunto, Kabag Kesra Sawahlunto, Irwan, Kasubag Prokopim, Rocky Eko W, ADC Walikota Sawahlunto, Lilik Miwanto, Sekretaris Tungku Tigo Sajarangan Kota Sawahlunto, Dyan Arista Sari, para Ketua Bunda Kanduang se-Kota Sawahlunto, tokoh adat/agama/budaya Sawahlunto. (*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel