Ketua IPK Labuhan Deli Ditipu Pria Ngaku Polisi Polda
Aksi pria tambun asal Tanjung Mulia terbilang nekat. Bagaimana tidak, pria yang diketahui kerap disapa Zul ini nekat mendatangi warga dengan mengaku polisi dari Polda Sumut.
Anehnya lagi, ia membawa surat panggilan untuk beberapa orang warga Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang yang dilaporkan telah melakukan pengerusakan plang di lahan kantor PAC IPK Labuhan Deli.
Informasi yang diterima wartawan dari salah seorang warga berinisial AS menyebutkan, semula Zul mendatangi AS untuk mengantarkan surat panggilan atas nama AL, AA, IT dan TN.
“Saat itu pria yang mengaku bernama Zul datang menjumpai saya dan mengaku bahwa dirinya seorang polisi dari Polda Sumut. Ia meminta uang Rp2,5 juta, dan menjanjikan akan menyelesaikan laporan Heri Lasdi terhadap saya. Lalu saya kasih dia Rp500 ribu, sisanya rencananya saya kasih keesokan harinya, sebelum datang ke Polda,” ujar AS.
Di hari itu juga, lanjut AS, yang juga menjabat sebagai Ketua PAC IPK Kecaamatan Labuhan Deli, Zul mengambil fotonya dengan alasan sebagai bukti laporan kepada atasannya.
“Pegang LP (Laporan Polisi-red) ini ya, biar difoto sebagai bukti pada atasan saya, kalau panggilan ini sudah sampai ke tangan abang,” kata AS, menirukan ucapan Zul.
Tapi anehnya, foto tersebut malah dimuat di beberapa media online, dengan judul berita “Dua kali mangkir panggilan polisi, AS ditetapkan jadi tersangka”.
AS pun tak terima. Sebab, ia menilai Zul telah membohonginya.
“Saya masih ingat betul semua perkataan Zul itu. Ada bukti dan saksinya. Foto itu yang dibuat jadi berita oleh wartawan yang bernama Boim, itu yang tertera nama disisi berita yang menghantam saya. Padahal saya merasa tidak pernah didatangi awak media untuk konfirmasi. Yang ada, hanya didatangi Zul yang mengaku Polisi Polda. Main buat berita langsung viral si Boim ini. Nggak tau saya suruhan siapa dua orang ini dan apa maksudnya”, keluh AS.
AS pun coba mengonfirmasi status wartawan yang memberitakannya kepada Pemimpin Redaksi media online tersebut.
“Gitu kami konfirmasi ke beberapa Pimred soal berita yang tak layak muat karena wartawannya tak konfirmasi, Pimrednya ada yang ngomong kalau Boim akan saya pecat sebagai sangsinya. Ada juga yang minta maaf dan akan menghapus dan mengklarifikasi berita ini. Beneran saya bingung mau si Zul dan Boim ini apa. Siapa lagi yang menyuruhnya buat berita tanpa konfirmasi, padahal tugas wartawan wajib konfirmasi sebelum berita tayang”, kesal AS.
Sementara, Boim yang coba dikonfirmasi oleh AS, menjawab, “Saya sebagai wartawan punya hak sendiri untuk menerbitkan berita apa saja”, ucapnya.
Sementara Zul, yang coba dihubungi, nomor hapenya sudah tak aktif lagi.
Sekedar informasi, AS dilaporkan Hermawan SH MH atas tuduhan pengrusakan plang di lahan kantor PAC IPK Labuhan Deli, dengan nomor polisi LP/B/1922 X/2022/SPKT Polda Sumut tanggal 8 Oktober 2022.
Menurut AS permasalahan ini sudah diselesaikan oleh Polres Pelabuhan Belawan, Polsek Labuhan Deli, Dandim dan Kecamatan Labuhan Deli dan mengatakan kalau lahan itu memang sudah lama berdiri kantor IPK.
“Saya tanya maunya apa mantan Ketua PAC IPK Labuhan Deli (Hermawan alias Heri Lasdi), malah minta uang ke saya sebanyak Rp 1 M, gak masuk akal itu. Disuruh datang untuk selesaikan masalah dia bawa massa, yang dibawa ngaku dikasih uang seratus ribu dari Heri Lasdi. Inilah dasar saya mendapat panggilan polisi di Polda, tapi kok sedikit aneh prosedurnya ya. Bingung saya, Jumat (16/12) mau dijumpakan dengan pelapor tak jadi. Kata jupernya, Heri Lasdi ini membawa bukti baru kalau plang itu saya rusak, dia datang bersama beberapa rekannya,” ujar AS.
Saat ingin membuat laporan ke SPKT Polda Sumut, sayangnya AS disuruh pulang dan menanyakan langsung dengan tim penyidiknya langsung.
“Bapak tanya dulu dengan juper atau atasannya, yang mengantarkan surat panggilan itu siapa dan sekaligus tanya soal duit tersebut,” ujar polisi berpangkat melati dua berharga Sembiring.
Reporter : Tim