Pembangunan Gedung dan Jamban di UPT SMP Negeri 1 Nibung Hangus Tanpa Plank
DikoNews7 -
Pemerintah terus meningkatkan mutu pendidikan dan memberi bantuan sarana pendidikan, namun dalam pelaksanaan nya di UPT SMP Negeri 1 Nibung Hangus mendapat sorotan dari kalangan awak media.
Salah satunya tambahan gedung dan pembangunan toilet (jamban) namun saat beberapa awak media meninjau kelokasi pembangunan nya tidak ditemukan plank proyek sebagai suatu syarat pekerjaan yang menggunakan uang negara.
Keberadaan plank tersebut seharusnya memang harus dipasang agar pelaksanaan tambahan pembangunan gedung dan jamban dapat berjalan dengan transparans.
Hal ini dikatakan Koordinator Daerah (Koorda) kabupaten Batu Bara, Pers Informasi Negera Republik Indonesia (PIN RI) M. Hamdani Batu Bara, Sabtu (22/07/2023).
Melalui plank informasi proyek bertujuan untuk keterbukaan atau transparansi, sejak pengerjaan awal hingga selesai pembangunan yang sifatnya dana dari Pemerintah baik itu pusat maupun daerah, sebutnya.
Dari pantauan awak media, di UPT SMP Negeri 1 Nibung Hangus, selain dari pembangunan tambahan gedung dan jamban, terdapat beberapa kegiatan pembangunan seperti, pembangunan rumah dinas (Rumdis) guru pada UPT. SMP Negeri 1 Nibung Hangus, dengan nilai kontrak : 148.576.144. 00 yang dikerjakan : CV. Denly Pratama, sumber dana : DAK.
Selain itu terdapat juga rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang dengan nilai kontrak : 121.800.519.00, pelaksana kegiatan : CV. Abrah Wiguna, sumber dana : DAK, Tanggal Kontrak : 19 Juni 2023 dengan No. Kontrak : 2653676 / PPK / SPK / PL / 2023.
Dan di UPT SMP Negeri 1 Nibung Hangus terdapat juga rehabilitasi ruang Laboraturium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan tingkat kerusakan minimal sedang. Dengan anggaran sebesar Rp. 199.761.348.00, Pelaksana kegiatan : CV. Elang Sumatera, sumber dana : DAK, Tanggal Kontrak 19 Juni 2023. No. Kontrak : 2654676 / PPK / PL / 2023.
Menurut Adi selaku tukang mengatakan, pembangunan ruang komputer di UPT SMP Negeri 1 Nibung Hangus dengan lebar 8 meter dan panjang 12 meter berlangsung baru sepuluh hari dan pekerjaan ini miliknya Sabran.Terkait anggaran Adi mengaku tidak mengetahui, karena sejak bekerja disini tidak ada kelihatan plank proyek terpasang, sementara pemilik pekerjaan pun jarang kemari sedangkan pihak pengawas dari dinas terkait datang kemari waktu pengorekan pondasi saja hingga saat sekarang tidak pernah datang lagi.
Sementara itu, Khairul selaku pemborong pekerjaan mengatakan, pekerjaan pembuatan toilet (Jamban) sudah berlangsung hampir setengah bulan, dan memiliki empat kamar dua untuk laki-laki dan dua lagi untuk perempuan.
Terkait anggaran pembangunan jambat tersebut, Khairul menjawab tidak mengetahui, sedangkan plank proyek sejak bekerja tidak pernah terpasang, cuma saya mengetahui pemilik pekerjaan ini bernama Khoir, terang Khairul.
Reporter : Erwin.