Hamas Menolak Letakkan Senjata Sebelum Negara Palestina Merdeka Terwujud


DikoNews7 -

Hamas mengatakan pada Sabtu (2/8/2025), mereka tidak akan meletakkan senjata kecuali sebuah Negara Palestina merdeka didirikan.

Dalam pernyataannya, faksi militan Palestina itu seperti dilansir CNA mengatakan, "Perlawanan bersenjata ... tidak dapat ditinggalkan kecuali melalui pemulihan penuh hak-hak nasional kami, yang terutama adalah pendirian Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."

Negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata 60 hari dalam perang di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera berakhir dengan kebuntuan pekan lalu.

Sementara itu, pada Selasa (29/7), Qatar dan Mesir, yang menjadi mediator upaya gencatan senjata, mendukung deklarasi dari Prancis dan Arab Saudi yang menguraikan langkah-langkah menuju solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina dan menyatakan bahwa sebagai bagian dari hal tersebut, Hamas harus menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina yang didukung Barat.

Bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan Negara Palestina merdeka di masa depan sebagai sebuah platform untuk menghancurkan Israel dan mengatakan bahwa karena alasan itulah kendali keamanan atas wilayah-wilayah Palestina harus tetap berada di tangan Israel.

Dia juga mengkritik sejumlah negara, termasuk Inggris dan Kanada, karena mengumumkan rencana untuk mengakui Negara Palestina sebagai respons atas kehancuran di Gaza akibat serangan dan blokade Israel. Dia melabeli langkah itu sebagai "pembenaran terhadap aksi Hamas".

Perang terbaru di Gaza dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Israel mengklaim bahwa serangan itu menewaskan 1.200 orang, sementara 251 lainnya diculik ke Gaza.

Serangan balasan Israel pada hari yang sama telah mengubah sebagian besar wilayah itu menjadi puing-puing, menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina dan memicu bencana kemanusiaan.

Israel dan Hamas saling menyalahkan setelah putaran pembicaraan terakhir berakhir tanpa hasil, dengan sejumlah perbedaan yang masih mengganjal, termasuk soal penarikan pasukan Israel dari Gaza. ***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel