Dr. Sugianto : Kasus Pria Kota Binjai Positif Virus Corona "Hoax"



DN7 | Binjai - Viral di media sosial (medsos)  dihebohkan dengan adanya pesan berantai yang disebarkan melalui aplikasi WhatsApp, tentang kabar seorang pria di Kota Binjai yang positif virus corona, kemudian melarikan diri dan menjadi buronan.
Dalam postingan yang ramai dibagikan warganet, terdapat sebuah screenshot pesan WhatsApp dengan foto seorang pria bertuliskan “Si tantinya mninggal barusan.. Tdi mlm suaminya mo dijemput paksa lari duluan.. Suaminya bilang mo disebar biar jgn kluarganya aja yg trinfeksi..Skarang lgi buron.. Buron Covid 19”
Sontak hal tersebut menjadi viral dan menimbulkan keresahan, terutama bagi warga masyarakat Kota Binjai dan sekitarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto menjelaskan, bahwa kabar warga Kota Binjai positif Covid-19 yang melarikan diri dan menjadi buronan tersebut tidak benar.
dr Sugianto mengatakan, kondisi terkini pria berinisial ‘D’ yang viral itu sedang dalam keadaan sehat tanpa adanya gejala positif virus corona.
“Informasi yang beredar di medsos itu hoax, pria yang dimaksud saat ini sangat kooperatif menuruti langkah yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan baru tadi kita selesai periksa kondisi dia, Alhamdulillah tidak positif dan tidak ada gejala virus corona sedikit pun,” terang Sugianto, Sabtu (21/3/2020).
Dilansir KabarMedan.com, Akun media sosial resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mau pun Pemerintah Kota Binjai juga menegaskan, kabar tersebut tidak benar.
Humas Pemko Binjai, lewat akun resmi Facebooknya menyebutkan, terkait dengan isu yang beredar ada warga Brahrang, Kecamatan Binjai Barat, mengenai virus Covid-19 saat ini pria tersebut dan anaknya hasil pemeriksaan negatif.
“Status mereka ODP resiko ringan. Artinya mereka kembali ke rumah dan menjalankan semua petunjuk sebagaimana masyarakat lainnya,” tulis Humas Pemko Binjai.
Senada, lewat postingannya di akun Instagram resmi @humas_sumut terkait kabar warga Binjai yang positif virus corona kemudian melarikan diri dan menjadi buron dinyatakan sebagai hoax.
“Sekali lagi, tolong tahan jari jemari kita untuk tidak mudah menyebarkan segala informasi yang belum tentu benar adanya. Apalagi bila itu berkaitan dengan Covid-19 yang ujung-ujungnya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat,” imbau Humas Sumut. (Red)
Editor : Sapta


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel