Hujan 1 jam, Desa Paluh Manis Gebang Kebanjiran

DN7 | Langkat : Warga Desa Paluh Manis Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut, terus meradang saat memasuki musim penghujan, pasalnya, setiap hujan lebat tiba, kawasan pemukiman warga selalu kebanjiran.

Menurut warga, hujan lebat 1 jam saja, rumah warga yang berada di Dusun IV , V dan VI selalu kebanjiran, keadaan ini sudah dirasakan warga sejak beberapa tahun silam.

"Hujan sebentar saja kami sudah kebanjiran, bagaimana kalau hujannya lama, mau la tenggelam dan hanyut rumah kami, kami mohon Bapak Bupati Langkat melihat keadaan ini dan mencari solusinya, karena sudah bertahun-tahun ini saja masalah yang kami hadapi", ucap Rizal (46) salah seorang warga.

Warga menambahkan, kondisi drainase yang kecil tidak sanggup menampung debit air, hal ini diperparah dengan banyaknya lokasi galian C di sekitar Kecamatan Gebang, dimana sisa material galian mengendap dan menumpuk hingga menutupi drainase dan parit yang ada.

Sementara itu Kepala Desa Paluh Manis Gebang Sabaruddin, saat di konfirmasi Dikonews7.com di ruang kerjanya, Rabu (30/9/20) siang mengatakan, jika masalah banjir ini sudah sering disampaikan kepihak Kecamatan.

"Keluhan masyarakat selalu kita tanggapi, buruknya drainase dengan volume yang kecil ditambah gorong-gorong yang tidak memadai menjadi penyebab banjir", ucap Pak Kades.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, selama ini kita sudah mengusulkan, agar gorong-gorong yang ada di ganti dengan jembatan, karena lokasinya berada di bawah jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang notabene gawean Provinsi.

Begitu juga drainase, posisinya tepat disebalah Jalinsum, setiap Musrenbang Kecamatan selalu kita usulkan untuk diperbesar, namun hingga sekarang belum juga terealisasi, ucap Sabaruddin selaku Kades Paluh Manis Gebang.

Saat ini, gorong-gorong sebagai penyalur pembuangan air di Desa Paluh manis berjumlah 2 buah di Dusun IV dan Dusun VI, tepatnya berada di bawah Jalinsum Medan-Banda Aceh, dimana kondisinya sudah tua dan dianggap terlalu kecil hingga tidak sanggup menampung curah hujan yang tinggi.

Untuk itu, masyarakat berharap Pemkab Langkat maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dapat membangun jembatan sebagai pengganti gorong-gorong, dan menertibkan galian C yang dianggap merusak lingkungan penyebab banjir. (Kurnia02)

Editor : Sapta

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel