Jibaku Tim Medis Lapas Pekanbaru Bendung Covid-19 Usai 207 Napi Positif


FOTO : Pegawai dan tim medis yang menangani warga binaan terkonfirmasi Covid-19 di Lapas Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur).
 
DN7 | Pekanbaru -
 
Covid-19 di Lapas Pekanbaru kian meluas menginfeksi warga binaan. Jika sebelumnya tahanan terkonfirmasi berjumlah belasan, hingga Selasa petang, 3 November 2020, menjadi 207 orang.
 
Menurut Plt Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru Alfonsus Wisnu Ardianto, penambahan ini berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan sejak 26 Oktober lalu. Lapas menggandeng salah satu rumah sakit swasta untuk mengetahui sejauh mana Covid-19 menembus dinding penjara.
 
"Ada 1.502 warga binaan jalani tes swab, jumlahnya bertambah menjadi 207 orang," kata Alfonsus di Pekanbaru.
 
Menurut Alfonsus, jumlah itu kemungkinan bertambah karena sebagian besar hasil pemeriksaan sampel di rumah sakit belum keluar. Secara pribadi, dia tak ingin ada penambahan.
 
"Kemarin sore keluar hasilnya sebagian, ini masih menunggu hasil lainnya. Mudah-mudahan tidak bertambah, janganlah," kata Alfonsus.
 
Selain warga binaan, jumlah pegawai Lapas terkonfirmasi bertambah lagi 5 orang. Dengan demikian, sudah ada 9 pegawai positif setelah menjalani tes swab bersama warga binaan.
 
Alfonsus menerangkan, warga binaan terkonfirmasi sudah dipindahkan ke sel khusus menjalani isolasi. Lapas menyiapkan 24 kamar hunian di Blok G dan warga binaan sehat dipisahkan.
 
Untuk warga binaan sehat, pihak Lapas Pekanbaru selalu memberikan vitamin penambah imun dan olahraga rutin. Mereka diwajibkan memakai masker serta diminta rutin mencuci tangan, baik pakai sabun ataupun air biasa yang mengalir.
 
"Protokol kesehatan dilakukan, rutin melakukan penyemprotan disinfektan serta pembersihan kamar," kata Alfonsus.
 
Sementara warga binaan terkonfirmasi Covid-19, Alfonsus menyebut tim medis dengan keterbatasan yang ada rutin memberikan obat sesuai keluhan. Hingga kini warga terkonfirmasi terpantau normal.
 
"Di sini ada klinik, ada dokter dan perawat, itu yang memberikan obat secara rutin," kata Alfonsus.
 
Di sisi lain, Alfonsus menyebut sejak Lapas mulai diterpa virus corona belum ada Satgas Covid-19 Riau melihat kondisi di tempatnya bekerja. Begitu juga dengan tes swab karena Lapas menggandeng rumah sakit swasta.

"Sampai saat ini belum ada ditengok," tegas Alfonsus.

Dokter Rosmawati sebagai ketua tim medis di Lapas menyebutkan, semua warga binaan terkonfirmasi merupakan orang tanpa gejala (OTG). Mereka ketahuan terinfeksi Covid-19 setelah tes swab karena kontak erat dengan warga binaan lainnya.

"Tidak ada demam ataupun muntah," kata perempuan disapa Ros ini.

Ros menjelaskan, ratusan warga binaan itu mulai rutin melaksanakan olahraga supaya daya tahan tubuh bertambah. Kemudian ada yang diberikan obat sesuai gejala yang terlihat tim medis.

"Mereka juga berjemur pagi secara bergantian, sejauh ini masih sanggup menangani," ucap Ros.
 
Editor : Diko

 
 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel