Tidak Terawat, Drainase di Depan PT Polykencana Raya Besitang, Diduga Biang Kebanjiran

Foto : Warga menunjukan drainase di depan PT Polykencana Raya Besitang tertutup rumput dan semak belukar

DikoNews7 -

Buruknya kondisi saluran drainase (paret) di Lingkungan I Kampung Lalang, Kelurahan Pekan Besitang, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, sering dikeluhkan warga dan pengguna jalan.

Pasalnya, dengan kondisi parit yang terbilang kecil dan tidak pernah dibersihkan, dituding sebagai penyebab sering terjadinya kebanjiran disekitar Jalinsum Medan-Banda Aceh, tepatnya didepan pabrik pengolah karet PT.Polykencana Raya Besitang.

"Setiap hujan jalanan ini tergenang air, dan sudah beberapa kali terjadi kecelakaan pengendara motor terjatuh akibat tergelincir di jalan berair, buruknya saluran drainase membuat air tidak dapat mengalir dengan lancar," ucap Ramlan kepada wartawan.

Dari pantauan Dikonewe7.com dilokasi, terlihat kondisi drainase didepan PT.Polykencana Raya Besitang seperti tidak pernah dibersihkan, selain ditumbuhi rumput dan semak belukar, endapan lumpur dan material lainnya juga memenuhi dasar drainase.

Tidak hanya itu, lokasi pintu masuk PT.Polykencana Raya Besitang dengan lebar lebih kurang mencapai 40 meter, menutupi atas drainase dan terlihat tersumbat sehingga air parit tidak dapat mengalir dengan lancar.

Sementara itu, pihak Manajemen PT.Polykencana Raya Besitang saat akan di konfirmasi wartawan, Sabtu (7/8/21) siang, tidak berhasil ditemui, menurut keterangan Security perusahan bernama M.Fauzy, mengatakan."Pimpinan sedang sibuk, dan tidak bisa ditemui, karena ada acara vaksinasi," ucapnya saat itu.

Dengan keadaan ini, warga berharap Pemerintah Kecamatan Besitang dan PT.Polykencana Raya Besitang, mengambil sikap, membersihkan drainase yang ada, sehingga air dapat mengalir dengan lancar.

"Selain buruknya saluran drainase yang tersumbat, bau menyengat dari aktifitas pabrik juga sering dikeluhkan masyarakat, belum lagi keluhan nelayan Desa Halaban yang berprofesi sebagai nelayan di Sei Sirah dan sungai sadapan, dimana hasil tangkapan nelayan terus menurun diduga air sungai tercemar limbah pabrik karet PT.Polykencana Raya Besitang," ucao Ramlan warga Besitang. 

Reporter : Kurnia02

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel