Tanam Mangrove di Pantai Sejarah, Kunker Menhut RI Disambut Bupati & Wabup Batu Bara


DikoNews7 -

Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia (RI) Raja Juli Antoni dan Wakil Menhut Sulaiman Umar Siddig melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Batu Bara guna meninjau langsung perkembangan pelestarian konservasi hutan mangrove yang berpotensi besar untuk skala nasional bahkan internasional di objek wisata Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Rabu (10/09/2025). 

Kunker Menhut dan Wakil Menhut di sambut langsung oleh Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian dan Wakil Bupati (Wabup) Syafrizal dengan pemasangan tengkuluk dan kain songket sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat datang di tanah Melayu Batu Bara.

Tengkuluk sendiri adalah ikat kepala adat melayu, selain bentuknya yang unik dan menarik, tengkuluk juga menjadi marwah dan ciri khas masyarakat melayu. 

Selanjutnya, Menteri, Wamen, Bupati dan Wabup beserta Forkopimda Batu Bara dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara tampak melakukan penanaman pohon mangrove sebagai bentuk pelestarian kemudian memanen kepiting bakau yang dibudidayakan di hutan mangrove. 

Kemudian, rombongan melanjutkan agenda berikutnya yakni melihat burung-burung spesies langka yang berada di kawasan hutan mangrove Pantai Sejarah. 

Dalam keterangannya, Menhut RI Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para Kelompok Tani Cinta Mangrove (KTCM) yang berperan aktif dalam upaya menjaga pelestarian konservasi hutan mangrove di kawasan Objek Wisata Pantai Sejarah. 

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pemberantasan illegal logging itu sangat berat. 

Kami selalu berusaha untuk memberantas pelaku pembalakan liar, namun pemberantasan tersebut di rasa cukup berat karena ada sisi ekonomi pada masyarakat, seperti penebangan hutan mangrove yang kayunya di buat di jadikan arang, terangnya. 

Sembari Menhut RI Raja Juli mengajak masyarakat untuk lebih baik melestarikan hutan dari pada menebang, karena bisa juga pelestarian hutan di jadikan tempat wisata yang ada nilai ekonominya, seperti pelestarian hutan mangrove di kawasan objek wisata Pantai Sejarah. 

Di tempat yang sama, Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Menhut dan Wakil Menhut di Kabupaten Batu Bara khusus untuk meninjau kawasan hutan mangrove. 

Bupati Baharuddin melaporkan telah membentuk satu tim bersama Forkopimda untuk menelusuri surat-surat kepemilikan lahan di kawasan sepanjang pesisir yang ke depannya akan di tertibkan. 

"Oleh karena itu kawasan pesisir pantai dan hutan tidak boleh di miliki secara pribadi, " sebutnya. 

Lebih lanjut, Bupati Baharuddin melaporkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara dalam pengembangan, pelestarian hutan khususnya hutan mangrove menjalin hubungan kerja sama dengan banyak pihak-pihak yayasan pecinta pelestarian hutan mangrove dan untuk menarik wisatawan luar negeri. 

"Pemkab Batu Bara mempromosikan dengan mendatangkan Mahasiswa / I dari Universitas luar negeri, " kata Bupati Baharuddin. 

Hutan mangrove di kawasan Objek Wisata Pantai Sejarah ini akan berpotensi menghasilkan peluang ekonomi yang besar, karena dapat menjual penyerapan emisi karbon, beber Bupati Baharuddin. 

Reporter : Erwin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel