Rutan Pangkalan Brandan Rehabilitasi 49 Warga Binaan
DikoNews7 -
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pangkalan Brandan yang berada di Jalan Stasiun, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumut, menggelar program rehabilitasi pemasyarakatan bagi 49 Warga Binaan (WB) yang berlangsung selama 30 hari.
Rehabilitasi WB Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah program pemulihan fisik dan mental bagi warga binaan, khususnya pengguna narkotika, yang bertujuan mengembalikan mereka ke kehidupan sosial yang sehat dan produktif.
Bekerja sama dengan Yayasan Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia, rehabilitasi ini difokuskan pada pembinaan mental, bimbingan rohani, penguatan kepribadian, pelatihan keterampilan, serta konseling dan terapi.
Program ini melibatkan kolaborasi antara Rutan dan konselor untuk memberikan intervensi medis dan psikososial, serta pelatihan keterampilan.
Tujuan utamanya adalah memastikan warga binaan tidak hanya bebas dari narkoba, tetapi juga memiliki kesiapan mental dan keterampilan untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna.
Ka.Rutan Pangkalan Brandan, Erwin Siregar, A.Md.IP., S.H.,menyebut, rehabilitasi ini dirancang untuk mempersiapkan warga binaan, khususnva kasus narkotika, agar dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik dan produktif.
"Kami ingin memastikan mereka punya bekal, baik secara mental maupun keterampilan, sehingga mampu menjalani kehidupan baru setelah bebas.
Dengan program rehabilitasi, maka mereka bisa abstinen atau berhenti mengkonsumsi narkoba. Selanjutnya mereka dilatih untuk mampu disiplin, dan mengendalikan diri sehingga dapat mengatasi dari potensi kekambuhannya. Di samping itu pula, mereka dapat mengelola fungsi sosialnya," ujar Ka.Rutan, Rabu, (10/09/2025)
Dalam pelaksanaannya, warga binaan dijadwalkan mengikuti kegiatan sehari-hari yang terstruktur, mulai dari pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga aktivitas keagamaan dan rekreasi. Rangkaian agenda ini diyakini mampu memperkuat proses pemulihan dan reintegrasi sosial.
Keberadaan jadwal kegiatan yang disiplin meniadi salah satu kunci agar program rehabilitasi berjalan efektif. Harapannya, program ini tidak hanya menekan angka residivisme, tetapi juga memberi peluang nyata bagi warga binaan untuk berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat. (Kurnia02)