Pinjam dari Bank, Asal Usul Duit Cash Rp 300 Miliar yang Dipamerkan KPK saat Konferensi Pers
DikoNews7 -
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap asal usul uang Rp 300 miliar yang ditampilkan saat ekspos serah terima pengembalian kerugian negara yang disebabkan oleh korupsi investasi fiktif Mantan Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius Kosasih bersama dengan Direktur Utama PT IIM periode 2016-2024 Ekiawan Heri Primaryanto.
Menurut Jaksa Eksekusi KPK, Leo Sukoto Manalu, uang tersebut dipinjam KPK ke BNI Mega Kuningan senilai Rp 300 miliar.
"Kita minjam tadi pagi jam 10. Peminjaman uang ini, masih bisa komunikasi dengan BNI Mega Kuningan, mohon dipinjamin uang Rp 300 miliar," ujar Leo kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, seperti dikutip Jumat (21/11/2025).
Usai meminjam untuk dipamerkan, Leo memastikan uang itu dikembalikan lagi ke pihak BNI.
"Jadi uang ini kami pinjam dari BNI Mega Kuningan dan jam 4 sore kita akan kembalikan lagi uang ini," jelas Leo.
Soal pengamanan, Leo memastikan, aparat penegak hukum mengawal dengan ketat dari mulai peminjaman hingga dikembalikan.
"Jadi kalau masalah pengamanan kita sudah amankan dari pejalanan dari sana ke sini. Kita juga dibantu pengamanan dari kepolisian," ujar Leo.
Tujuan Pamer Uang
Sebagai informasi, Komis Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan uang Rp 883 milliar ke PT Taspen, di mana merupakan aset yang berhasil dirampas dari investasi fiktif eks Dirut PT Taspen, Antoius Kosasih bersama Direktur PT IIM (2016-2024) Ekiawan Heri Primaryanto yang menjadi kerugian negara. Hal itu diserahkan pada Kamis (20/11/2025).
Diketahui, KPK sengaja memajang uang hasil rampasan dari koruptor senilai Rp 300 miliar dari total dari total Rp 883.038.394.268 saat jumpa pers. Menurut Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengakui hal itu dipamerkan dengan maksud dan tujuan tertentu.
"Mungkin rekan-rekan media bertanya, kenapa sampai harus dihadirkan uangnya di sini? Bisa saja kan kami langsung datang ke Pak Dirut, Pak Rony untuk menyerahkan. Ini biar kelihatan takutnya kan! oh bener nggak sih ini diserahkan? jangan-jangan nggak diserahkan atau diserahkan sebagian gitu kan seperti itu,” kata saat Asep.
“Nah ini biar juga memberikan, memperlihatkan kepada rekan-rekan dan juga masyarakat khususnya bahwa uang tersebut telah diserahkan kepada PT Taspen,” imbuh dia. (*)
