Pulo Sibandang Tanah "Kepingan Surga", Pulo Sibandang "Surga" Tersembunyi di Danau Toba

DN7 | Samosir - Rasa penasaran terjawab tuntas, setelah kaki ini menginjak Pulo Sibandang. Sebelumnya, pulau kedua terbesar setelah Samosir yang ada di Danau Toba itu, hanya terlihat kecil saat aku berdiri di Taman Sipinsur.
Sibandang (Kabupatan Tapanuli Utara), dan Sipinsur (Kabupaten Humbang Hasundutan) adalah bagian dari 16 geosite yang ada di kawasan Danau Toba. Dan kedua geosite itu akan menjadi bagian dari aktivitas Kemah Pers Indonesia (KPI) yang sedia digelar 14 – 16 November 2019. Pulo Sibandang sebagai arena kemah, sedangkan Taman Sipinsur merupakan bagian dari beberapa geotrail yang akan dikunjungi oleh para peserta KPI.
Pulo Sibandang dan Taman Sipinsur adalah merupakan bagian dari 16 geosite yang ada di kawasan Danau Toba, hanya letaknya dan kabupaten nya berbeda, yang satu Taman Sipinsur di Humbang Hasundutan (Humbahas) sedangkan yang satu lagi Pulo Sibandang di Tapanuli Utara (Taput).
Dan ke dua geosite itu menjadi bagian dari aktivitas dalam acara Kemah Pers Indonesia (KPI) nantinya, kalau Pulo Sibandang sebagai tempat diselenggarakannya dan Taman Sipinsur merupakan bagian dari beberapa geotrail yang akan dikunjungi oleh para peserta acara KPI tersebut.
Untuk menuju kawasan Pulo Sibandang yang terletak di Kecamatan Muara ini, ada dua rute yang jadi pilihan, yaitu pertama bisa melalui via Parapat dan Dolok sanggul, kedua rute tersebut tetap harus masuk melalui simpang Bandara Silangit atau Muara, kemudian lanjut terus menuju pelabuhan kapal yang terletak di Desa Unte Mungkur. Dan jarak tempuh diantara kedua jalur itu, via Parapat enam jam lebih cepat satu jam dibandingkan Dolok Sanggul yang jarak tempuhnya sekitar tujuh jam.
Dari pelabuhan Desa Unte Mungkur, tempat penyebrangan kapal menuju ke Pulo Sibandang memiliki jarak sekitar 600 meter, dengan jarak tempuh sekitar sepuluh menit. Dan kapal merupakan alat transportasi utama di pulo tersebut maka setiap hari selalu ada pergerakannya, dan mengenai intensitas hilir mudiknya kapal tidak menentu sebab tergantung pada banyaknya penumpang saat itu.
Di Pulo Sibandang ada tiga desa, antara lain Desa Sibandang, Papande dan Sampuran, untuk Desa Sibandang memiliki luas sekitar 461 hektar. Kehidupan masyarakat adalah bertani bawang, kopi, coklat dan lebih dikenal dengan penghasil Mangga Toba.
Dan beberapa hari lalu rombongan panitia KPI yang ditemani Sekretaris Camat (Sekcam) Muara Budianto Simatupang, tiba di penyebrangan menuju Pulo Sibandang sekitar Jam 15.00 Wib, saat itu tampak kapal sedang bersiap-siap akan berangkat, namun kami tidak sempat ikut trip tersebut dan akhirnya menunggu trip berikutnya sambil menikmati kopi dengan suasana hujan.
Tidak lama kemudian kapal kembali dan rombongan pun siap-siap berangkat beserta mobil juga sepeda motor turut dibawa, mana kala dibutuhkan. Sebab kedatangan panitia untuk melihat lokasi KPI diselenggarakan dan bersilaturahmi kepada Kepala Desa (Kades) serta masyarakat.
Dan sekitar Jam 15.30 Wib tiba di Pulo Sibandang, ada Plang bertuliskan Selamat Datang di Desa Wisata Sibandang, lalu panitia dibawa ke kantor Desa Sibandang, lalu tidak lama keluar sosok pria separuh baya yang sedang duduk di kursi roda sambil disorong oleh seorang wanita paruh baya dan anak remaja, ternyata pria itu adalah Drs. Pakter T Sinaga Kades Sibandang beserta anak dan istrinya untuk menemui panitia dan Sekcam Muara.
Panitia sangat mengapresiasi melihat sikap respect yang diberikan oleh Kepala Desa Sibandang saat itu. “Kami sangat simpatik dan sangat senang melihat sikap yang diberikan Kades Sibandang kepada panitia KPI dalam keadaan sakit pun beliau masih semangat menyambut kedatangan panitia dan Sekcam Muara,” ujar Ketua Pelaksana KPI Devis Karmoy.
Dan kemudian perbincangan panitia dan Kades Sibandang pun berlangsung mulai membicarakan niat kedatangan panitia, yang direspon baik oleh Kades hingga berlanjut sampai pembahasan lokasi Kemah, tranportasi penyebrangan dan lainnya.
“Silahkan ada beberapa lokasi yang bisa dijadikan lokasi tempat berkemah nya, ada dekat dari rumah ini dekat pinggiran danau, ada juga di lapangan dan lainya. Kalau dekat rumah ini peserta tidak kesulitan lagi dengan air dan yang ingin mandi atau berenang juga bisa,” jelas Kades.
Setelah mendengar penjelasan yang diberikan Kades langsung panitia survey beberapa tempat yang direkomendasikan oleh Kades tersebut yang akhirnya pilihan lokasi yang disetujui yang dekat pemukiman masyarakat dengan alasan kebutuhan para peserta dan masyarakat juga dapat melihat secara langsung dari acara tersebut.
Dan selanjutnya pembicaraan atau diskusi pun berlangsung kembali, di rumah salah satu masyarakat di desa Sibandang, sambil memesan minuman. Setelah deal dekat rumah penduduk lokasi kemah, “Nanti kita akan bersihkan lokasinya, saya akan minta bantuan masyarakat agar peserta bisa lebih nyaman,” ujar Kades alumni USU jurusan Pertanian.
Lalu ditambahkan Kades bahwa mengingat kebutuhan yang ada dapat diberdayakan masyarakat silahkan, misalkan untuk konsumsi dan untuk transportasi saya akan memfasilitasi kapal milik saya untuk mengangkut para peserta mau berapa kali bolak-balik silahkan pakai gratis dan jangan bawa mobil ke desa ini ya, karena jika di Pulo Sibandang butuh mobil silahkan pakai saja punya saya dan ada supirnya.
Dan Kades mengatakan lagi “Tiga kepala desa yang ada di Pulo Sibandang ini sangat berkeinginan utk meningkatkan pariwisata yang ada di daerah ini, jadi saya mewakili kalau untuk mengembangkan desa kami khususnya pariwisata disini pasti kita mendukung,” ungkapnya.
Pulo Sibandang ini dikenal dengan mangga Toba nya dari dahulu, apapun yang ditanam pasti tumbuh subur jadi bisa dikatakan tanah kepingan surga. Banyak hasil tanaman dari pulo ini.
Senada dengan paman dari Kepala Desa Pakter T Sinaga, Rajagukguk yang datang dari Bekasi ketepatan ada di Desa Sibandang mengatakan, “Iya tanah Pulo Sibandang ini sangat subur apa pun ditanama tumbuh, dan saya sangat senang mendengar dan mengapresiasi kegiatan Kemah Pers Indonesia ini, apa lagi dibuat di tanah kelahiran atau kampung saya, yang tadi nya rencana pulang ke Bekasi dalam minggu ini, akan saya undurkan,” ujar Rajagukguk sore itu.
Dan perlu diketahui bahwa di Pulo Sibandang tepatnya di desa Sibandang ini sudah ada Cottage yang posisi di depan danau, kamar, ada kamar mandi, dapur, dan juga sudah ada 38 homestay, ada yang di rumah adat, rumah biasa dan menginap satu malam 120.000 dengan fasilitas sebagian ada matras, kamar mandi dan lainnya.
Sekolah juga SMP Negeri 4 Muara satu dan empat sekolah dasar (SD) anatara lain, SD Negeri di Desa Papande satu, Sampuran satu dan Sibandang dua dan masyarakat Pulo Sibandang begitu ramah-ramah. (Asen, rel)
Editor : Sapta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel