Pembangunan Rabat Beton Di Pekon Teba Kecamatan Kota Agung Timur Diduga Asal Jadi


DN7 | Tanggamus - 

Pembangunan Insfratruktur di setiap Pekon sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh semua lapisan Masyarakat. Salah Satu diantaranya adalah Rabat Beton, Masyarakat mengharapkan Bagus dan kuat agar supaya bisa bertahan lama.

Seperti halnya Rabat Beton yang ada di Pekon Teba Kecamatan Kota Agung Timur yang di duga asal jadi. Adapun pekerjaan Rabat Beton Dan gorong - gorong tersebut tepatnya berada di Dusun I dengàn Volume : 32 M X 3 M X10 Cm dengan Anggaran Rp 18.525.000,00 dan Rabat Beton yang ada pada Dusun II dengan Volume : 150 M X 2 M X 10 CM dengan Anggaran Rp 44.859.000,00 yang semuanya dikerjakan pada tahap ke III ini.

Saat Awak Media datang dan melihat di lapangan, ada dugaan asal jadi. karena, dalam mengerjakan Rabat Beton tersebut Matrialnya tidak menggunakan Batu seplit melainkan Sertu semua.

Hudri selaku Tukang menjelaskan bahwa dalam mengerjakan Rabat Beton Dia hanya mengikuti apa yang di instruksikan padanya. Rabat Beton Ini Panjangnya 150 M X 2 M X 10 CM, semuanya tidak menggunakan Batu Seplit melainkan hanya menggunakan Sertu saja disini Saya hanya Pekerja dan Kami mengerjakan sesuai perintah. Katanya.

Muslim selaku Anggota TPK saat di konfirmasi oleh dikonews7.com di tempat kerjaan (Dusun II) menyebutkan, kapasitas saya sebagai pengawas di pekerjaan Rabat Beton ini dan instruksi dari Kepala Pekon (Herman, red) hanya menggunakan sertu saja, tidak menggunakan Batu Seplit. Ujarnya.

Iwan (nama samaran) mengatakan, bahwa seharusnya Rabat Beton tersebut memakai Batu Seplit, akan tetapi kok disini tidak menggunakan dan saya khawatir kuwalisnya kurang baik. Jika Saya lihat di Pekon yang lain biasanya Rabat Beton tersebut dicampur Batu Seplit. Jelasnya.

Herman selaku Kepala Pekon Pekon Teba Kecamatan Kota Agung Timur saat di jumpai oleh Awak Media ini di Kediamannya menjelaskan, pekerjaan Rabat Beton sudah sesuai dengan APB yang kami buat.

"Pekerjaan Rabat Beton yang ada di Dusun I dan II ini sudah sesuai dengan APB dan pekerjaan tersebut sengaja dikerjakan dengan cara manual tidak menggunakan Molen, karna untuk mencari molen tersebut sangatlah susah dan harus menyewa, semuanya memang sengaja tidak menggunakan Batu Seplit melainkan hanya menggunakan Sertu saja" imbuhnya.

Terkait Pasir yang di pergunakan dalam pembuatan Rabat Beton tersebut Khususnya yang ada di dusun II, menurut pemantauwan Awak Media di duga asal pasir, lantaran warna pasir tersebut tidak pada umumnya.

"Masalah Pasir itu tergantung daerahnya dan pasir yang kami gunakan itu cukup bagus dan masalah warna pasir itu sesuai dengan asalnya. hal ini sudah Saya musyawarahkan dengan Pendamping Kecamatan, BHP, Tim Ahli dan PMD dan alhamdulillah di ACC. Ucapnya.

Kepala Pekon Herman meneruskan"Jika Kami ada masalah tidak ada kendala tidak seperti para PJ - PJ jika mereka terkena masalah maka ASN nya jaminannya,sebab Kami Kepala Pekon adalah "KELABAI"
( Preman ) semua, seperti yang diucapkan oleh salah satu Kepala pekan Pungkasnya.
( Rudi).

Editor : Sapta



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel