Sekdakab Pimpin Penanggulanan Bencana Banjir dan Longsor di Semaka


DN7 | Semaka - 

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus yang juga Kepala BPBD Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis, Jum'at siang (10/01) memimpin upaya penanggulangan  bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Semaka pada Kamis malam (9/01).

Akibat bencana tersebut selain merendam dan merusak sejumlah rumah warga, juga mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas di jalan lintas barat Sumatera, akibat banyaknya material longsor yang menutupi ruas jalan.

Pemkab Tanggamus sendiri telah menurunkan excavator untuk membuang material yang menimbun jalan, sehingga sore tadi jalinbar telah dapat dilalui kendaraan, meskipun belum selancar biasanya.

Sekdakab disela aktifitasnta menyatakan bahwa jalan sudah bisa dilalui oleh para pengemudi baik mobil maupun motor.

"Alat-alat berat sudah diturunkan ke lokasi, mulai dari Excavator dan beberapa alat berat lainnya. Bantuan berupa mobil dapur umum juga sudah diturunkan ke Posko di lokasi pengungsian. Begitu juga bantuan berupa makanan, minuman dan obat-obatan," kata Hamid Lubis.

Dari pantauan di lokasi, tampak dua unit alat berat tengah bekerja membersihkan material berupa batu dan tanah yang berada di sepanjang jalan du wilayah Pekon Pardawaras dan Pekon Way Kerap.

Tampak juga sejumlah tiang listrik yang roboh juga telah disingkirkan dari badan jalan.

Tampak juga Tim dari TNI, Polri, Basarnas dan PMI Kabupaten Tanggamus, bersama Tim Tanggap Darurat Bencana Pemkab Tanggamus melakukan upaya penanggulangan bencana di sejumlah lokasi.

Sekdakab juga melakukan peninjauan ke beberapa lokasi, seperti Masjid yang rusak di terjang air dan material longsoran di Pekon Way Kerap, serta sejumlah rumah yang terkena dampak banjir sudah mulai dievakuasi.

"Jadi target kita dalam darurat bencana ini tiga hari kedepan. Apa yang terkait dengan fasilitas umum dan kendala lainnya bisa cepat selesai semua," ungkapnya.

Ia juga menerangkan bahwa Pemkab Tanggamus terus  berupaya terkait dengan normalisasi sungai yang ada. Termasuk tanggul yang jebol akan tetap menjadi program untuk diperbaiki.

"Tapi ada yang lebih penting sebenarnya, himbauan dari Pemerintah. Yang namanya terkait dengan banjir kemudian longsor, ini salah satu kondisi dimana hutan kita sudah kritis. Hutan kita sudah tidak ada. Tangkapan hujan sudah semakin berkurang, sehingga kondisi tanah tidak mampu menampung air."

"Harapannya sebenarnya disini tidak hanya sekedar Pemerintah Daerah dan aparat vertikal, tetapi juga seluruh masyarakat agar menjaga kondisi hutan kita."

"Sekali lagi apa yang kita lakukan ini bukanlah upaya yang menghentikan dari musibah-musibah banjir atau longsor, tetapi yang paling baik adalah kita menjaga hutan kita secara bersama-sama," tandas Sekda.

"Semoga dengan adanya musibah ini bisa menjadikan masyarakat lebih waspada lagi, serta selalu menjaga kondisi hutan kita agar tidak gundul dan merawatnya, serta selalu minta perlindungan dari Allah SWT agar kita semua selalu dalam lindungan-Nya," pungkas Sekda.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan juga bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana.

Bantuan sendiri selain berasal dari Pemkab Tanggamus, juga berasal dari berbagai pihak baik dari instansi vertikal maupun Pemprov Lampung, yang diterima di Posko Bencana Pemkab Tanggamus di Pekon Pardawaras. (Rudi)

Editor : Sapta


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel