Dampak Virus Corona, Ekspor Udang Lipan/Lobster Kab Langkat Tidak Laku


DN7 | Langkat - 

Saat ini masyarakat dunia lagi dihebohkan dengan penyebaran Virus Corona, dimana dibeberapa Negara khususnya di China, Virus Corona telah merenggut puluhan korban jiwa manusia.

Namun disisi lain, kekhawatiran tentang dampak Virus Corona berimbas pada komoditi ekspor udang lipan / lobster Kabupaten Langkat, dimana udang berukuran jumbo dari tangkapan nelayan ini tidak laku di pasaran, bahkan para toke dan pengusaha udang lipan untuk sementara tidak melakukan aktifitas jual beli.

Dari hasil pantauan Dikonews7.com dibebarapa tempat usaha dan penampungan (pengepul) udang lipan/ Lobster, di Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, banyak pengusaha yang tidak melakukan aktivitas jual beli, bahkan mereka berinisiatif menutup dan tidak menerima pembelian udang nelayan untuk sementara waktu.

Ucok (43) warga Sei Bilah, salah seorang pengusaha udang lipan/ lobster mengatakan, jika keadaan ini sangat merugikan usahanya, selain udang tidak dapat dikirim, resiko menakung (menyimpan) udang yang ada sangat besar dengan rasio kematian cukup tinggi.

"Kita tidak tau sampai kapan keadaan ini, sementara udang yang ada cukup banyak, namun tidak bisa dikirim (di ekspor) karena toke menolak dengan alasan karantina adanya wabah penyakit dan Virus Corona", ucapnya berharap keadaan ini dapat pulih kembali.

Dirinya juga mengatakan, selama ini kebutuhan akan udang lipan/lobster sangat tinggi, banyaknya permintaan pasar membuat para pengusaha dan pengepul kewalahan untuk memenuhi permintaan.

Apalagi saat memasuki hari besar seperti saat ini, dimana tahun baru China (Imlek) biasanya permintaan akan hasil laut cukup tinggi, dan harga jual juga turut naik, namun dengan adanya isu penyebaran Virus Corona membuat harga jual turun drastis dan tidak laku, karena toke besar yang berada di luar negeri tidak menerima barang dengan alasan karantina, tambah Ucok yang mengaku dalam beberapa hari ini mengalami kerugikan hingga belasan juta akibat dampak dari isu penyebaran Virus Corona.

Hal senada juga di sampaikan Jol Kipli (30) nelayan asal Sei Bilah, dimana sehari-hari dirinya menjadi agen pembeli udang lipan dan udang lobster di laut Kuala Brandan, namun dengan keadaan ini dirinya untuk sementara waktu tidak bekerja dengan alasan udang lipan tidak laku.

"Kita free dulu karena udang lipan tidak laku di pasaran, heran juga kita dengan keadaan ini, kenapa Virus Corona dikaitkan dengan hasil laut terutama udang lipan ini, sementara banyak toke dan agen sudah membeli dan siap di ekspor namun ditolak dengan alasan karantina akibat Virus Corona", ucapnya kesal.

Saat ini, harga jual udang lipan hidup perekornya untuk ukuran  AA Rp 100.000, ukuran A Rp 50.000, ukuran B Rp 15.000 dan ukuran C Rp 5.000, dengan size dimulai dari ukuran 7 inci harga termurah, hinga ukuran 10 inci lebih untuk harga yang lebih mahal, sementara untuk ukuran size udang lobster harganya berpariasi dilihat dari beratnya perkilogram (kg).

Hingga saat ini, para pengusaha udang lipan maupun Lobster yang ada di Kabupaten Langkat, masih menanti cemas dengan keadaan ini, pasalnya banyak pengusaha yang sudah menakung (menyimpan) udang lipan yang seharusnya sudah suap dikirim dan di ekspor keberbagai negara, namun ditolak dengan alasan karantina adanya wabah Virus Corona.

"Jika keadan ini tidak berubah, sudah pasti kita mengalami kerugian besar, kita harap keadaan ini cepat pulih kembali", ucap Ucok berharap. (Kurnia02)

Editor : Sapta


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel