Warga Kecewa, Proyek Tambal Sulam Jalinsum Tidak Merata


DN7 | Langkat - 

Memasuki awal tahun 2020 ini, banyak proyek pemerintah yang telah usai dikerjakan, namun tak jarang juga masyarakat di buat kecewa dengan hasil proyek yang telah di kerjakan.

Seperti yang terlihat, dalam proyek tambal sulam jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Aceh, tepatnya di Pasar Lebar Jalan Tanjung Pura - P. Brandan, Desa Securai Utara Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, yang di kerjakan oleh Dinas Bina Marga Pemprovsu.

Dimana pengerjaan tambal sulam sudah selesai dikerjakan, namun masyarakat di buat kecewa, disepanjang jalan masih banyak ditemui kerusakan dan lubang yang tersebar di beberapa titik ruas jalan, tentunya ini sangat berbahaya bagi para pengendara terutama pengendara roda dua.

Seperti yang diungkap warga sekitar kepada wartawan, Jumat (3/1/20) sore, warga sangat kecewa, pasalnya pengerjaan tambal sulam yang di lakukan terkesan asal jadi tanpa melihat kondisi jalan yang rusak.

"Kemaren sempat viral, dimana kondisi jalan ini sudah tayang di beberapa media, baik online maupun cetak, sudah sering terjadi kecelakan akibat kondisi jalan yang rusak, sudah viral baru diperbaiki, namun perbaikan yang dilakukan juga tidak merata, terkesan asal jadi", ucap Nababan (44) warga sekitar.

Dirinya menambahkan, kerusakan Jalinsum Medan-Aceh bukan hanya terjadi di sini saja, kerusakan sudah terlihat saat memasuki perbatasan Binjai-Langkat, di mana beberapa titik dan ruas jalan terlihat banyak mengalami kerusakan hingga perbatasan Aceh Tamiang, ucapnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, salah seorang pekerja Dinas Bina Marga Pemprovsu, yang ditemui wartawan saat melakukan pengerjaan tambal sulam di Jalan Pasar Lebar Securai Utara, perbaikan tambal sulam akan dilakukan disepanjang jalan yang rusak hingga ke Stabat.

"Kita hanya pekerja bang, dari sini nantinya sampai Stabat akan di lakukan tambal sulam", ucapnya singkat tanpa ingin menyebutkan namanya dan terkesan menghindar dari pertanyaan wartawan.

Dari pantauan dilapangan, saat ini masih banyak ditemui  kondisi jalan yang rusak dan berlubang, dengan lebar dan kedalaman yang bervariasi, tentunya ini sangat berbahaya bagi para pengendara, terutama dimalam hari dengan minimnya penerangan.

Untuk itu, dengan padatnya volume kendaraan yang melintas dari Aceh menuju Medan dan sebaliknya, warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan ulang secara permanen, dan melakukan cek ulang kelokasi jalan yang rusak, karena warga meyakini jika proyek tambal sulam yang sudah dilakukan bermasalah dan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan. (Kurnia02)

Editor : Sapta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel