Saat Dikonfirmasi, Kadis Kesehatan Batubara Bungkam Terkait Kasus ODP Covid-19



DN7 | Batubara - Simpang siur informasi Susfect covid -19 warga Batubara yang menjadi polemik di tubuh OPD Dinkes Batubara terkait pernyataan Kadis kesehatan dr Wahid Kusyairi dengan Ka.Puskesmas Simpang Sianam dr Guruh yang berbeda signifikan, Kadis Kesehatan jelaskan kronologi nya kepada media dikonews7.com pada Kamis malam Jumat sekira 22.00 wib melalui pesan singkat WA (19/3) baru-baru ini.

Saat dikunjungan wartawan ini, Jumat (20/3/2020) mempertanyakan kepada Kadis kesehatan dikantornya jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh terkait langkah apa yang akan di ambil agar dapat meminimalisir penyebaran covid-19 di Batubara, Dan berharap tidak terjadi kepanikan jika informasi masih simpang siur terhadap jumlah ODP Suspect Covid-19 itu di tengah masyarakat Batubara nantinya, Namun Kadis seperti tidak menggubris atas permintaan wartawan ini untuk di mintai keterangan nya sebagai Gugus Tugas Pandemik Covid-19 yang sudah mewabah di hampir belahan dunia, " Saya sedang rapat." Balas Kadis Kesehatan dr Wahid Kusyairi saat di hubungi melalui WA di talian HP nya

Sebelum nya, dilansir dari media lokal terkait jumlah Suspect korban covid-19 di Batubara Kadis Kesehatan bahwa telah ditemukan dua (2) warga di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantaun (ODP) terkait virus corona (Covid-19), dua warga tersebut diketahui karena baru pulang dari luar negeri. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara, dr Wahid Khusyairi, kepada sejumlah awak media di kantornya Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Lima Puluh, pada Kamis (19/03) lalu.

Tentu nya pada saat yang sama, Pernyataan Kadis Kesehatan Batubara berbeda dengan pernyataan Kepala Puskesmas Kedai Sianam, Guruh Wahyu Nugraha yang menyebutkan jumlah orang dalam pantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Sumut, bertambah dari tujuh (7) orang menjadi sebelas (11) orang.

"Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, mengingat kawasan Kecamatan Lima Puluh Pesisir banyak 'pelabuhan tikus' tempat mendarat imigram gelap asal negara jiran Malaysia", Kata Kepala Puskesmas Kedai Sianam, Guruh Wahyu Nugraha, kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kamis (19/3)

Selanjutnya, Kadis Kesehatan mengklarifikasi pernyataan atas informasi ter Update ," Saya menyampaikan 2 Orang Dalam Pemantauan (ODP) tersebut pada siang hari tadi sampai dengan jam 15.00 wib, Tentu laporan ini terus kita up date. Laporan yang disampaikan Ka.Puskesmas Kedai Si Anam tersebut belum terkonfirmasi, Jikapun benar kami masih mengkimpilasi laporan dari Puskesmas lainnyà. Besok secara keseluruhan akan kita sampaikan lagi." Pungkas dr Wahid 

Di perkirakan Kadis Kesehatan Batubara dr Wahid Kusyairi belum memahami tugas dan tanggung jawab sebagai Gugus Tugas Pandemi covid-19, Sebab dari beberapa pertanyaan wartawan melalui WA ditalian HP nya bungkam dan tidak memberikan sebarang informasi kepada wartawan ini, Sehingga kinerja dari Kadis Kesehatan Batubara dr Wahid Kusyairi diragukan dalam penanganan korban Pandemic covid-19, terutama persiapan dan kesiagaan dalam mengantisipasi penyebaran Pandemic covid- 19.

Selain itu, Kadis Kesehatan dinilai tidak korporatif terhadap sebarang informasi yang sudah menjadi asupan publik, Sebab pernyataan Kadis Kesehatan Batubara dr Wahid Kusyairi yang telah memberi Status Siaga Pandemic covid-19 Kab.Batubara saat ini sudah berjumlah tiga belas (13) orang, Semestinya sudah harus memperhatikan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi para Medis yang terdepan maupun para relawan yang turut membantu penangan Pandemic serta menginventarisir jumlah Suspect ODP dari mulai alamat pasien Suspect covid-19 dan nama-nama dari pasien tersebut. (Aswat)

Editor : Sapta





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel