Kapolda Papua : Pasca Penembakan di Jalan Trans Papua Magataga, Situasi Aman dan Kondusif



DN7 | Papua - Kelompok Kriminal Bersenjata menembak mati tiga warga sipil di Jalan Trans Papua Magataga (Perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai), Papua, Jumat (29/6/2020).
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. P Waterpauw kepada wartawan di Rastra Samara Polda Papua, Selasa (2/6/2020) pagi menegaskan, dari keterangan saksi bernama Pater Niko Wakey bahwa sebelumnya saksi dari Kabupaten Paniai setelah mengantar salah satu anaknya, kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Kampung Mbugulo, Distrik Wandai.
“Namun sesampainya di Kampung Magataga, Distrik Wandai yakni perbatasan Kabupaten Paniai dan Kabupaten Intan Jaya, kendaraan roda dua milik saksi mengalami putus rantai motor, lalu saksi bergegas untuk memperbaikinya. Selesai memperbaiki rantai motor yang putus, tiba-tiba terdengar suara tembakan sekitar delapan kali, lalu saksi memberanikan diri untuk mendekati sumber suara tembakan tersebut,” kata Kapolda.
Diungkapkan, setelah dalam perjalanan menuju ke sumber suara tembakan, Niko bertemu dengan tiga orang yang mengaku Tentara Hutan, dan salah satu orang tersebut menyampaikan bahwa mereka telah mematikan tiga ekor tikus padi. “Tikus padi kami sudah bunuh di belakang,” kata Kapolda menirukan pengakuan Niko.
Selanjutnya Niko yang merupakan seorang gembala gereja memberanikan diri untuk menyampaikan kepada ketiga orang bersangkutan, bahwa Niko atas nama pihak gereja akan mengurus serta membawa ketiga jenazah ke Distrik Sugapa dan di tanggapi oleh ketiga bersangkutan dengan mengatakan,”Silahkan kalau mau bawa, kami sudah tidak perlu, karena kami sudah buang dia”.
Niko yang merupakan gembala gereja meminta izin kepada ketiga orang bersangkutan untuk melintas menuju Kampung Alemba, Distrik Homeyo sebab saksi masih merasa takut apabila langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian Sabtu (30/5/2020) Niko berangkat menuju Kampung Magataga (TKP) untuk mengambil jenazah, namun pada saat perjalanan menuju Kampung Magataga (TKP) Niko bertemu dengan sekelompok yang mengatasnamakan Tentara Hutan dan kembali meminta izin untuk membawa jenazah ke Distrik Sugapa.
Dilansir Berita Satu, sempat terjadi adu mulut antara saksi (Niko) dengan sekelompok Tentara Huran, bahwa jenazah akan dibuang oleh sekolompok Tentara Hutan di kali Kemabu, tetapi pada akhirnya sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Tentara Hutan memberikan izin untuk membawa jenazah bernama Yunus Sani dengan dikawal oleh sekelompok Tentara Hutan dari Kampung Magataga menuju seberang Kali Kemabu.
Lanjut Kapolda, setelah sampai di seberang Kali Kemabu, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Tentara Hutan meninggalkan saksi.
“Sesampainya di seberang Kali Kemabu, saksi dibantu oleh beberapa masyarakat yang berada di sekitar Kali Kemabu selanjutnya membawa jenazah menuju Kampuang Bilai, Distrik Homeyo, kemudian dilanjutkan membawa jenazah ke Kampuang Mamba Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya,” kata Kapolda.
Paulus Waterpauw mengatakan, saat ini personil gabungan masih melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata. Pasca penembakan situasi dalam keadaan aman dan kondusif. (Dame Siagian)
Editor : Sapta
#Aman Dirumah



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel