Pasien Probable Meninggal, SB Warga Babalan di Makamkan Sesuai Protokol Covid-19



DN7 | Langkat - Seorang pasien rapid test reaktif, probable (PDP) atau orang dalam pengawasan, Ju'mat (7/8/20) pagi sekitar pukul 09.45 wib, meninggal dunia di Rumah Sakit Bina Kasih Medan.

Pasien meninggal diketahui bernisial SB (63) warga Jalan Singapore, Gang Kasturi, Desa Pelawi Selatan Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, dimana jasad almarhum disemayamkan,Jumat sore, sesuai protokol kesehatan Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pelawi Selatan.

Terlihat petugas medis dari Puskesmas Securai Babalan dan relawan Covid-19 Desa Pelawi Selatan, dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, menunggu mobil ambulance RS Bina Kasih Medan membawa jenazah pasien ke lokasi pemakaman.

Dimana pasien langsung disambut dan dimakamkan, sesuai protokol kesehatan dengan pengawalan dari pihak Kepolisian Polsek P.Brandan, tidak ada satupun warga yang membantu prosesi pemakaman, warga hanya melihat dari kejauhan.

"Mana berani kita mendekat, katanya karena Covid, kita juga takut tertular makanya melihat dari jauh", ucap Amat dan warga lainnya saat ditemui disekitar pemakaman.

Sementara itu, dr Jhondinater Samosir ketua satgas Covid-19 Puskesmas Securai mengatakan, "Pasien meninggal dalam pengawasan (probable) kalau di bilang positif Covid itu tidak benar, karena hasil swabnya belum keluar", ucap dr Jhondinater.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini pasien sudah dikebumikan sesuai protokol kesehatan, sementara keluarga si pasien yang meninggal saat ini sudah kita lakukan rapid test dan hasilnya Non reaktif.

Kita sudah melakukan penyemprotan disinpektan disekitar rumah pasien, dan melakukan rapid test, serta menganjurkan pihak keluarga untuk melakukan isolasi mandiri selama lebih kurang 14 hari, kita juga akan rutin melakukan cek kesehatan terhadap keluarga si pasien, jelas dr Jhondinater.

Sementara itu, keterangan yang diterima Dikonews7.com, pasien sebelumnya memiliki riwayat penyakit sesak napas, jantung, prostat dan benjolan di leher.

Hal ini di benarkan Misikim (58) istri almarhum, dirinya mengatakan, jika pada  Minggu (2/8/20) suaminya di bawa berobat ke Puskesmas P.Brandan karena penyakit jantung dan sesak napas, lalu setelah dua hari di rujuk ke RS Putri Bidadari Stabat dan masuk ruang UGD.

"Dari Bidadari langsung di rujuk ke Bina Kasih, karena penyakit jantung dan paru, tidak benar kalau di katakan Covid, kita juga lagi menunggu hasil medis dari pihak Rumah Sakit", ucap Misikin.

Hadir dalam pemakaman ini, Kapolsek P.Brandan AKP P.S Simbolon SH beserta jajaran, Camat Babalan Fajar Aprianta Sitepu, Kepala Desa Pelawi Selatan M Rizal, Babinsa dari Koramil 13 Babalan, serat petugas medis Puskesmas Securai.

"Kita harap masyarakat tidak panik, jangan termakan isu yang tidak benar, yang menentukan hasil positif dari rumah sakit, sementara hasil swab nya belum keluar, pemakaman dilakukan sesuai protokol kesehatan karena pasien meninggal dalam pengawasan, gun mengindari penyebaran Covid-19  bersama kita patuhi protokol kesehatan", ucap Kapolsek P.Brandan AKP P.S Simbolon SH didampingi Camat Babalan.(Kurnia02)

Editor : Sapta


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel