Warga Sei Lepan Panen Udang Mabuk di Aliran Sungai Lepan



DN-7 | Langkat - Cuaca cerah ditambah berkurangnya debit permukaan air, menjadi berkah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran Sungai Lepan.

Dimana pagi itu, Kamis (13/8/20) puluhan warga memanen udang galah di sekitar Bendungan Sungai Lepan yang berada di Dusun Sido Mulyo, Desa Harapan Baru, Kecamatan Sei Lepan, Langkat.

Dengan menggunakan tombak, tangguk, dan alat seadanya, warga memungut udang galah yang mabuk dan timbul kepermukaan, dimana warga secara berbondong-bondong menyusuri pinggir sungai, bahkan ada yang menggunakan sampan maupun mandi dan berenang.

"Jarang-jarang seperti ini bang, tapi hari ini banyak warga yang dapat rezeki udang galah ini, dari pagi kami disini bahkan semakin siang semakin rame, hari ini banyak la warga kita yang dapat udang ini", ucap Agung (19) salah seorang warga Desa Lama, Kecamatan Sei Lepan, Langkat.

Senada, Misnan (40) warga Desa Harapan Baru, mengatakan, jika udang ini di sinyalir mabuk karena racun hingga timbul kepermukaan, namun dirinya tidak menyebutkan siapa dan dari mana racun tersebut berasal.

"Ini karena orang membuang racun kesungai, makanya udang pada mabuk dan timbul, dulu pernah juga kejadian seperti ini, jadi kami tidak heran lagi, namun masalah ini pernah kami laporkan ke Pak Kades, agar di usut siapa palaku yang membuang racun ke sungai", ucap bapak 3 anak ini.

Terlihat di lokasi, puluhan warga baik peria dan wanita membawa bungkusan dan tempat berisi udang yang mereka tangkap, dimana menurut warga udang galah yang di tangkap akan di masak untuk di konsumsi, bahkan ada sebagian warga berencana menjual udang hasil tangkapannya.

"Banyak juga ini bang dan udangnya besar-besar, kalau saya untuk di masak di rumah tidak di jual, tapi kalau mereka katanya mau di jual untuk nambah uang jajan", tambah Agung sambil menunjukan udang tangkapannya.

Sementara itu, Pak Jumin selaku Kepala Desa Lama, saat di temui di ruang kerjanya mengaku, jika masalah pembuangan racun ini sudah di laporkan ke pihak Kecamatan.

"Hingga saat ini kita masih mencari tau apa masalahnya, apa benar ini akibat orang membuang racun atau sebagainya masih diselidiki, masalah ini sudah kita sampaikan ke pihak Kecamatan", ucap Pak Jumin. (Kurnia02)

Editor : Sapta


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel