Ditabrak Pukat Teri, Ini Pengakuan Nelayan Yang Selamat


FOTO :
Irfan Om, tekong boat jaring gembung yang selamat dari tragedi maut (6/11).

DN7 | Langkat -
 
Tragedi kecelakaan boat nelayan jaring gembung asal Desa Bubun Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, yang ditabrak Kapal Pukat Teri KM Deli Jaya No Selar : GT 105 No 1564/PPa, diperairan Pangkalan Brandan tepatnya di sekitar boring (boy) Selat Malaka, Langkat, mengakibatkan 1 nelayan tewas.

Tabrakan yang terjadi Rabu (4/11/20) malam sekitar pukul 20.00 WIB, mengakibatkan boat (sampan) jaring gembung mengalami kerusakan parah dan pecah ditengah laut, hingga saat ini 1 nelayan asal Desa Bubun, masih di nyatakan hilang.

Menurut keterangan Irfan Om (45) tekong boat jaring gembung yang selamat dari tragedi maut ini, kepada wartawan, Jumat (6/11/20) mengatakan.

Sore itu sekitar pukul 16.30 WIB, dirinya berangkat melaut dari Desa Bubun bersama 3 rekannya (ABK) bernama Abdullah (30), Johan (25) dan Irfan (40).

Berselang 2 jam perjalanan laut, mereka sampai diperairan P.Brandan disekitar boring (Boy) dan bersiap melabuh (menabur) jaring, saat menunggu jaring di tarik, dirinya bersama 3 rekannya yang lain melakukan pemancingan cumi-cumi.

"Kejadiannya sekitar jam 8 malam, saat itu dari jauh kami lihat ada kapal pukat teri menuju kearah boat kami, sudah kami kode dengan senter dan lampu batterai, tapi kapal itu tetap malaju dan langsung menabrak boat kami", ucap Irfan Om menjelaskan.

Akibat kejadian ini, boat jaring gembung ini langsung pecah dan karam ditengah laut dengan para penumpangnya juga ikut tercebur dan tenggelam kedalam air di bawah kapal pukat teri.


FOTO :
Boot nelayan di tabrak Kapal Pukat Teri KM Deli Jaya No Selar : GT 105 No 1564/PPa (6/11).
 
Usai di tabrak, kapal pukat teri langsung berbalik arah dan berupaya menolong para nelayan yang tenggelam dengan melemparkan tali kapal dan menyelamatkan para nelayan keatas kapal.

Namun, dari 4 nelayan yang ditabrak, Irfan Om dan Abdullah dapat diselamatkan keatas kapal, sementara 1 nelayan atas nama Irfan ditemukan terapung menggunakan jaket parasat dalam keadaan meninggal dengan kondisi luka dan lengan terkulai putus, dan 1 nelayan atas nama Johan saat itu tidak dapat ditemukan diduga tenggelam kedasar laut, hingga saat ini belum juga ditemukan.

"Kejadiannya begitu cepat, kapal langsung pecah dan karam hingga kami langsung tenggelam kedalam air di bawah kapal pukat teri, kami hanya bisa mengucap menyebut nama Tuhan  Allahu Akbar", ucap Irfan Om seraya mengatakan, kalau temanya yang meninggal dikarenakan terkena kipas kapal pukat teri.

Diketahui jenis kapal yang menabrak merupakan kapal KII/ pukat teri, KM Deli Jaya No Selar : GT 105 No 1564/PPa, milik Okiong yang dinakhodai oleh Akui dengan jumlah ABK 23 orang.

Sementara sampan nelayan jaring gembung yang pecah sudah diamankan di dermaga Dit Pol Airud Belawan, dan pukat teri kapal KM.Deli Jaya No.Selar : GT.105 No.1564/PPa bersandar di Gudang Bincuan, Gabion Belawan.

Saat ini, usaha pencarian nelayan Desa Bubun terus dilakukan oleh Dit Pol Airut Polda Sumut dibantu Basarnar, Bakamla TNI AL dan juga warga, dengan menyisir perairan P. Brandan dan sekitarnya.
 
Reporter : Kurnia02
Editor : Diko

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel