Pasca Mangsa 2 Ekor Sapi, 1 Ekor Harimau Sumatera Tertangkap Kamera Jebak yang Dipasang

FOTO : Kepala Bidang Wilayah I Kabanjahe BBKSDA Sumut Mustafa Lubis.

DN7 | Medan -
 
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) bersama Balai Besar taman Nasional gunung leuser (BBTNGL) dan  sejumlah LSM hingga saat ini masih terus melakukan pemetaan konflik antara Harimau Sumatera dengan warga Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.
 
Kepala Bidang Wilayah I Kabanjahe BBKSDA Sumut Mustafa Lubis mengatakan, dari hasil kamera trap yang dipasang YAHUA menunjukkan satu ekor Harimau Sumatera yang kembali lagi mendatangi lokasi lembu yang dimangsa sebelumnya untuk memakan bangkai sapi yang tersisa. 
 
“Yang kami lakukan saat ini adalah mencari tahu apakah Harimau Sumatera yang tertangkap kamera itu sebelumnya juga sudah pernah tertangkap kamera di kejadian sebelumnya,” ujar Mustafa Lubis di Medan, Senin (28/12/2020).
 
Dikatakannya, lokasi pemangsaan sapi dengan pemukiman warga di Desa Lau Damak berjarak sekitar 150 meter. Sehingga jika dilihat dari fungsi kawasan, masuk ke dalam  Hutan Pengelolaan Terbatas (HPT).
 
‘Sedangkan dengan Taman Nasional Gunung Leuser berjarak sekitar dua kilometer, berdasarkan informasi dari teman-teman di lapangan, ” katanya.
 
Mustafa memperkirakan Harimau Sumatera tersebut belum akan kembali lagi ke kawasan pemukiman warga. Ini ditandai dengan masih adanya sisa bangkai di lokasi temuan. Di tambah lagi tim di lapangan kembali melakukan upaya pengusiran.
 
“Hari ini saya dapat info, kalau  teman-teman kembali ke lokasi untuk memastikan  Harimau Sumatera tidak kembali lagi sekaligus menambah kamera trap,’ terangya.
 
Sebelumnya diberitakan, dua ekor sapi milik warga Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat mati dimangsa Harimau Sumatera pada Kamis (24/12/2020) malam. 
 
Catatan dari BBTNGL sendiri menyebutkan, sejak tahun 2014 lalu, setidaknya sudah 10 kali terjadi konflik antara Harimau Sumatera dengan warga di yang dekat dengan Kawasan TNGL di Kabupaten Langkat.  
 
Untuk meminimalisir konflik dan menimbulkan kerugian materi, masyarakat diimbau unuk memelihara ternak di kendang meski harus sedikit repot menyiapkan pakannya. 
 
Reporter : Tim
Editor : Diko

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel