Lubang Besar di Tengah Jembatan Bukit Tua Padang Talang bahayakan Pengguna Jalan

Foto : Truck pengangkut buah kelapa sawit terlihat ekstra hati-hati saat melintas

DikoNews7 -

Pondasi tebing tanah jembatan, yang amblas dan longsor dengan kedalaman hingga mencapai 7 meter, di jembatan simpang Bukit Tua, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumut, membahayakan pengguna jalan. Jum'at (18/6/21).

Keadaan ini sudah lama berlangsung, namun hingga kini belum terlihat adanya tanda-tanda akan diperbaiki, akibat tergerus air sungai Batang Serangan, dinding tebing semakin amblas hingga membuat lubang besar dan melebar hingga  ketengah badan jalan.

Warga berharap, kondisi ini segera diperbaiki, guna menghindari terjadinya kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa, karena lokasi jalan ini selalu ramai dilalui kendaraan yang melintas.

Syahrial (38) salah seorang warga Padang Tualang mengatakan, Kondisi ini sudah lama berlangsung, lebih kurang sejak 3 tahun lalu, bahkan keadaan ini sudah sering dilaporkan ke pihak pemerintah Kecamatan untuk disampaikan Pemkab Langkat dan Pemprovsu, namun sampai saat ini belum juga diperbaiki.

"Sudah lama berlangsung, kita khawatir terjadi kecelakaan, karena jalan ini selalu ramai dilalui masyarakat untuk beraktifitas, bahkan dilokasi tidak terlihat adanya rambu-rambu dan tanda bahaya yang terpasang," ucap Syahrial berharap dinas terkait segera memperbaiki kondisi yang rusak.

Sementara itu, Mulyono (32) salah seorang supir pengangkut buah kelapa sawit, saat ditemui melintas disekitar lokasi, mengaku, dirinya merasa cemas dan takut saat melintas, apalagi saat membawa muatan hasil panen kelapa sawit.

"Setiap melintas di sini kita selalu was-was dan takut, takut kalau ban kita slip dan terperosok kedalam lubang dan jatuh kesungai, kita harap pemerintah segera memperbaiki jalan yang amblas ini," ucapnya berharap.

Dari pantauan wartawan di lokasi, tanah yang amblas membuat lubang besar hingga ketengah badan jalan dengan diameter lebih kurang 3 meter dengan kedalaman mencapai 7 meter tanpa ada rambu-rambu tanda bahaya, terlihat kendaraan yang melintas juga harus antri dengan satu lajur secara bergantian. 

Reporter : Kurnia02

Editor : Diko

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel