Di Sicanang Belawan Masih Ada Penimbunan Paluh

Foto : Penimbunan paluh di Sicanang

DikoNews7 -

Tudingan masyarakat atas tingginya air laut naik ke darat di kawasan padat penduduk di Belawan dan di sebagian sudut Medan Marelan belakangan ini diduga disebabkan bebasnya penimbunan yang dilakukan pengusaha di sekitar paluh-paluh sepertinya benar adanya. Diyakini penimbunan itu tanpa kajian dampak lingkungan.

Kali ini tim wartawan Medan Utara telusuri pinggiran paluh Haliya yang menghubungkan ke paluh Sicanang Belawan. Dan ditemukan penimbunan di daerah paluh-paluh. Luas lahan yang ditimbun mencapai puluhan hektar, Selasa (02/11/2021).

Penimbunan yang dimulai dari Sicanang Belawan yang diduga tanpa kantongi izin Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) tersebut diprotes warga Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.

Masalahnya pemukiman warga diserang air pasang akibat timbunan tersebut, parahnya lqgi,  pihak penimbun tutup pintu saluran air.

"Gara-gara daerah paluh itu ditimbun, air laut jadi masuk ke rumah kami, herannya pemerintah kok membiarkannya", cetus warga lingkungan 8 Labuhan Deli.

Informasi yang dihimpun di lapangan, lokasi yang ditimbun di sekitar paluh Haliya itu merupakan lahan sengketa. Sejumlah kelompok masyarakat mengaku lahan tanah sekitar paluh Haliya itu milik warga berdasarkan garapan turun temurun.

Kabarnya lokasi lahan tanah sekitar paluh Haliya yang ditimbun itu untuk kepentingan usaha penumpukan peti kemas. 

Reporter : Nur

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel