Gawat !! Sekelompok Orang Mengaku Anggota BPRPI Serobot Paksa Lahan Garapan Warga

Foto : Lahan garapan warga di  Andansari Desa Selemak, Kecamatan Hamparan Perak

DikoNews7 -

Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) yang di kenal masyarakat sebagai sebuah wadah Perjuangan Rakyat Indonesia harus di nodai dengan bisnis jual beli Lahan Tanah Adat (Ulayat). 

Informasi di terima, banyak oknum yang diduga kelompok preman mengaku pengurus Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI)  di Sumatera Utara. Dengan menggunakan Kwitansi, masyarakat di minta membayar sejumlah uang sesuai kesepakatan untuk memiliki lahan untuk di garap sebagai bentuk perjuangan bersama dengan harapan menjadi hak milik masyarakat setelah melalui tahap demi tahap dari pengurus BPRPI.

Pantauan awak media, di lahan yang di perjuangkan BPRPI di Andansari
Desa Selemak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, belasan orang yang mengaku Anggota BPRPI mengambil paksa lahan kosong warga yang sudah di huni masyarakat penggarap hingga membuat keresahan di masyarakat.

Salah seorang warga penggarap NW mengatakan kepada media jika sekelompok orang ini mengatakan akan menguasai dan menjual kembali lahan kosong yang tidak di pergunakan atau di  tempati dengan membuat rumah hunian.

Bagi masyarakat yang keluar dari BPRPI atau pun membuat surat domisili di desa yang ada, seluruh lahan dan rumahnya akan diambil alih dan kembali menjadi milik BPRPI untuk di tawarkan kembali kepada masyarakat yang ingin masuk menjadi Anggota BPRPI tanpa ada ganti rugi apapun, ungkap  NW.

Semetara masyarakat lainnya yang lahan rumahnya ikut menjadi penyerobotan oknum BPRPI  (ID-red) mengungkapkan keresahanya. "Ada lahan  kosong  di sebelah rumah kami  yang di pagar seng dan di kuasai kembali oleh oknum pengurus BPRPI dan tanpa ada Koordinasi ke pemiliknya dan lahan pembatas sekitar 3 Meter disebelah rumah saya juga ikut di pagar tanpa ada keterangan dan izin apa pun", ucapnya.

Mereka sangat kasar dan seperti kelompok preman  yang tak peduli dengan siapa pun. Kami yang sudah sangat Lama bermukim dan mengurus lahan ini menjadi resah atas perlakuan para oknum pengurus BPRPI.

Hanya karena bisnis jual beli lahan dengan harga tinggi, kami yang berjuang sekian lama disini harus di korbankan. Sudah lah kami susah, lahan yang menjadi harapan hidup  di rebut paksa oleh mereka. Kalau lah kami orang yang kecukupan kami tak akan beli di lahan ini, ungkapnya dengan rasa kesal.

Sampai berita ini ke meja redaksi, tidak seorang pun dari pihak Pengurus BPRPI yang bisa di Konfirmasi terkait hal tersebut.

Reporter : Boim

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel