Dukung Kesejahteraan Petani, ID Food Optimalkan Serap Garam Rakyat

Foto : Presiden Jokowi Bersama Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Saat Meninjau Tambak Garam di di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, NTT, Rabu (21/8/2019). (Biro Pers Setpres)

DikoNews7 -

Dalam rangka meningkatkan industri garam nasional, ID Food sektor garam dukung kemandirian pangan garam nasional melalui peningkatan penyerapan garam rakyat sinergi dengan mitra Petani Garam.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Febriyanto mengatakan ID Food melalui PT Garam akan meningkatkan Ekosistem pangan Garam sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan garam melalui peningkatan penyerapan Garam rakyat.

Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Pabrik Garam Segoromadu Gresik, Jawa Timur. (27/01/2022).

“ID Food akan terus lakukan Transformasi Pengembangan bisnis di sektor garam, melalui sektor garam yang dikelola PT Garam, ID Food melalui PT Garam akan terus menopang ekosistem pangan Garam dari hulu ke hilir melalui peningkatan Kemitraan dengan Petani Garam.,” jelas Febri seperti ditulis, Jumat (28/1/2022).

Febri menambahkan ID Food terus menerima aspirasi dari para mitra petani Garam, dengan kolaborasi ini tentunya ID Food sektor garam semakin mudah dalam berbenah di sektor garam.

“Di sektor garam, ID Food akan terus mengembangkan contract farming yang lebih kuat dengan petani untuk meningkatkan off take penyerapan garam rakyat,” ungkapnya.

Penyerapan itu, lanjut Febri, melalui skema kerjasama dengan petani dan koperasi untuk meningkatkan produktivitas, serta menghasilkan produk garam yang berkualitas.

Selain itu juga ID Food melalui sektor garam akan berbenah mengembangkan fasilitas produksi untuk menjamin pasokan garam mentah, dan secara terus menerus menjaga peran ID Food sektor garam dalam menyediakan garam konsumsi.

Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar mengatakan diharapkan dari kunjungan ini dapat dengan jelas mengenai isu pangan garam di Indonesia, khususnya pada opini yg ada di masyarakat tentang Garis Pantai terpanjang ke-2 tetapi masih impor bisa terjawab.

“Perlu pengkajian lebih dalam mengenai klasifikasi garam konsumsi dan garam industri, seperti untuk industri penyamakan kulit dan aneka pangan, sehingga peran petani garam dapat masuk dalam pangsa pasar industri juga tidak bergantung pada garam impor,” pungkas Mindo.

Selain itu, Plt Direktur Utama PT Garam, Edi Masrianto, menambahkan bahwa PT Garam berkomitmen melakukan penyerapan yang bekerjasama dengan koperasi petani garam.

“PT Garam telah melalukan bimbingan teknis sehingga garam hasil petani garam menjadi kualitas premium namun petani garam juga berharap bahwa penyerapan garam rakyat dapat dilakukan rutin,” ungkap Edi.

Seperti diketahui, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)merupakan Perusahaan BUMN yang ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian BUMN sebagai Holding Pangan yang memiliki 5 Anggota, diantaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari dan PT Garam.

Hadirnya Holding Pangan adalah untuk mewujudkan tiga objektif Utama yaitu mendukung ketahanan pangan nasional, meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan hingga menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.

ID FOOD Group juga memiliki 11 Anak Perusahaan existing diantaranya PT Rajawali Nusindo, PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PTP Mitra Ogan, PT PG Candi Baru, PT Mitra Kerinci, PT Laras Astra Kartika, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring, PT Rajawali Citramass, PT GIEB Indonesia. (*)

 

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel