Pasca Harga BBM Bersubsidi Naik, Angkutan Kota di Taput Mogok Beroperasi Selama 2 Hari
Foto : Truk Polisi angkut para pelajar.
DikoNews7 -
Angkutan kota (Angkot) mogok beroperasi di Tapanuli Utara (Taput) sejak hari Senin (5/9/2022) kemarin hingga Selasa (6/9), karena menuntut penyesuaian tarif berdasarkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi mogok angkot tersebut, membuat Polres Taput turun tangan mengerahkan sejumlah kenderaan dinasnya untuk mengantar jemput pelajar ke sekolah mereka.
Angkot yang mogok beroperasi adalah trayek 02 Sipoholon-Tarutung dan Trayek 04 Tarutung Hutabarat, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Dampak kenaikan BBM, para sopir ini mogok dan mendesak pemerintah untuk segera membuat surat keputusan penyesuaian tarif ongkos angkutan kota dan angkutan desa di wilayah Taput," kata Kapolres Taput, AKBP. Johanson Sianturi.
Mengetahui aksi itu, Johanson dengan cepat menginstruksikan kepada anggotanya untuk segera memberikan pelayanan kepada masyarakat, terkhusus kepada pelajar-pelajar yang berangkat dan pulang sekolah.
"Polres Taput menurunkan sejumlah kenderaan dinas seperti bus, truk dan kendaraan dinas lainnya. Kenderaan dinas tersebut untuk mengangkut para pelajar ke sekolah masing-masing. Hal ini kita lakukan agar aktivitas warga tidak terhalang khususnya bagi anak-anak sekolah," sebut Johanson.
Selain itu, Johan mengungkapkan bahwa pihaknya juga memfasilitasi tuntutan sopir angkot melakukan aksi mogok operasi karena harga BBM naik, dengan menyampaikan tuntutan mereka kepada Pemerintah Kabupaten Taput.
"Langkah cepat dan tanggap petugas kepolisian dari Polres Taput ditengah aksi memberikan kesejukan bagi para sopir. Sehingga mereka merasa puas, saat seluruh keluhan tersampaikan kepada petugas," ucap Johanson.
Dalam
kesempatan tersebut, Polres Taput juga meminta kepada sopir angkot yang
melakukan aksi mogok untuk kembali beroperasi, sembari tuntutan mereka
diproses oleh Pemkab Taput. Sehingga aktivitas pengangkutan pun, bisa
berjalan normal kembali. (*)