Miris..!!! Kehidupan Warga Kelurahan Bagan Area Memprihatinkan


DikoNews7 -

Sungguh miris melihat nasib Nurmatun (31) dan Roni (37) pasangan suami istri ini hidup penuh kekurangan bahkan mereka tinggal disebuah rumah tidak layak huni (RTLH)  Mereka menempati rumah dari tepas dengan kondisi memperihatinkan, nyaris roboh dan kumuh. 

Disaat pemerintah sedang menggalakan pembangunan dan bantuan ke masyarakat. Nurmatun malah belum mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni.

Saat disambangi awak media yang tergabung di Pers Lintas Desa (PLD), Rabu (02/08/2023) kondisi rumah Nurmatun di Lingkungan X Kelurahan Bagan Area, kecamatan Tanjung Tiram, kabupaten Batu Bara ini sungguh memprihatinkan. Pasangan suami istri (pasutri) ini tinggal disebuah rumah tidak layak huni.

Rumah panggung terlihat reot dan tak layak huni  dan beratap seng bekas ini dengan dinding tepas sangat memprihatinkan, apa lagi rumah yang berukuran kecil ini berdiri di pesisir pantai, rawan akan gelombang air laut dan angin kencang.

Miris !!!! jika kita melihatnya, harusnya pemerintah baik itu  kelurahan, kecamatan maupun kabupaten Batu Bara harus tanggap dan cepat dalam menangani kehidupan sosial masyarakat, apa lagi masyarakat yang berada di pesisir pantai.

Nurmatun mengungkapkan bahwa dirinya keseharian hanya mengupas kepah kulit, penghasilan pas-pasan, bahkan boleh dibilang kurang. Untuk menutupi kebutuhan sang suami keseharian seorang nelayan. 

Nurmatun memiliki tiga orang anak, yang sekarang ini masih duduk dibangku sekolah dasar kelas VI dan yang dua orang lagi masih kecil, terangnya.

Terkait bantuan, Nurmatun mengatakan kalau untuk PKH dapat, tapi bantuan PKH sudah tiga tahun di hentikan dengan alasan tidak tahu, bantun PKH tersebut tidak dapat lagi sejak tahun 2021 hingga sekarang.

Ia mengeluhkan kondisi rumah yang ditempati saat ini jauh dari kata layak,  kalau saat hujan deras kerab  masuk ke dalam rumah, ketika angin kencang kondisi rumah goyang seakan tumbang. 

Kondisi rumahnya yang tidak layak huni dan dinding tepas disana sini seluruhnya bolong (rusak). Tak ada kata sempurna di semua sisi rumah yang di tempati keluarga Nurmatun tersebut. 

Membuat dirinya berharap kepada Pemerintah kabupaten (Pemkab) Batu Bara ingin mendapatkan bedah rumah, tutur Nurmatun dengan mata berlinang.

Reporter : Erwin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel