Kemenko Polkam Cek Kondisi Pabrik Es Tutup, Diduga Karena Intimidasi Ormas
DikoNews7 -
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, meninjau langsung pabrik es di Desa Pantai Gemi, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pabrik es yang viral tersebut sempat tutup, diduga diintimidasi sebuah kelompok organisasi masyarakat (Ormas), Sabtu (10/5). Tinjauan bertujuan, memastikan kegiatan bisnis sudah kembali beroperasi dengan kondusif.
“Kami dari tim Kemenko Polkam ke Desa Pantai Gemi, Pabrik Es yang kemarin sempat viral di media sosial, (datang langsung) meyakinkan apakah benar-benar tempat ini sudah dalam keadaan kondusif,” kata Purwito saat meninjau pabrik es di Langkat, Sumatera Utara, seperti dikutip dari siaran pers (12/5/2025).
Purwito menjelaskan, peninjauan dilakukan menjadi bagian pemberantasan aksi premanisme yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi kemasyarakatan di daerah Sumatera Utara. Dia pun mengapresiasi kerja Polres Langkat yang sigap menindak pelaku.
“Mudah-mudahan ke depan daerah ini, khususnya di Sumatera Utara tidak ada lagi perbuatan dari kelompok-kelompok yang mengaku ormas, yang menghalangi, baik dari investasi dan produksi dalam negeri, sehingga kegiatan (usaha) ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” pesan jenderal militer bintang dua ini.
Purwito berharap kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah, dalam hal ini aparat, dan pelaku bisnis terus berjalan sehingga keamanan tetap terjaga.
“Harapan kami, seterusnya di daerah Langkat ini kondusif. Pak Dandim, saya minta bantu juga Pak Kapolres jika dibutuhkan,” dia menandasi.
Tindak Tegas
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemenko Polkam sudah membentuk satuan Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang meresahkan masyarakat dan mengganggu investasi.
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal (Purn) Budi Gunawan menegaskan, pemerintah akan menindak tegas premanisme dan organisasi masyarakat (ormas) yang mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Hal ini disampaikan, dalam merespons suara laporan warga yang kerap didatangi para oknum ormas yang kerap meminta pungutan liar kepada para pengusaha. ***