Serangan Israel Tewaskan Elite Militer dan Ilmuwan Nuklir Iran, Siapa Saja Mereka?


DikoNews7 -

Israel menyerang puluhan target, termasuk fasilitas nuklir, situs militer, dan rumah-rumah pribadi di seluruh Iran pada Jumat (13/6/2025) pagi, menewaskan sejumlah komandan militer senior dalam apa yang disebut sebagai "Operasi Rising Lion".

Menurut laporan kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Islam (IRGC), serangan Israel juga menargetkan sejumlah tokoh berpengaruh terkait dengan program nuklir Iran, termasuk enam ilmuwan nuklir.

Berikut adalah informasi yang sejauh ini diketahui mengenai sejumlah tokoh penting yang termasuk di antara korban tewas seperti dilansir BBC:

Mohammad Bagheri

Bagheri adalah perwira militer berpangkat tertinggi di Iran, menjabat sebagai kepala staf angkatan bersenjata Iran – yang mencakup baik IRGC maupun tentara reguler Iran.

Bagheri bergabung dengan IRGC pada 1980 saat berusia 20 tahun dan bersama saudaranya membantu mendirikan unit intelijen IRGC selama perang Iran-Irak.

Dia dikenal lebih moderat dibandingkan beberapa komandan lainnya. Baru-baru ini, dia mendapat kritik atas pidatonya pada April di depan reruntuhan kuno Persepolis, di mana dia menyerukan perdamaian dan menganjurkan menghindari perang.

Kantor berita Iran, IRNA, menyatakan Abdolrahim Mousavi telah ditunjuk sebagai kepala staf angkatan bersenjata yang baru. Dia bukan berasal dari jajaran IRGC, melainkan seorang jenderal dari tentara reguler.

Hossein Salami

Salami adalah komandan tertinggi IRGC. Dia bergabung dengan IRGC pada 1980 selama perang Iran-Irak dan kemudian menjadi wakil komandan pada 2009, sebelum akhirnya menjabat sebagai komandan pada 2019.

Dikenal sebagai orator ulung, dia mengambil sikap keras terhadap Israel. Bulan lalu, dia mengatakan bahwa Iran akan "membuka gerbang neraka" jika diserang oleh Israel atau Amerika Serikat.

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Mohammad Pakpour telah ditunjuk sebagai komandan baru IRGC pengganti Salami.

Gholamali Rashid

Rashid adalah kepala Markas Besar Pusat Khatam-al Anbiya IRGC, yang bertugas mengoordinasikan operasi militer gabungan Iran.

Rashid juga merupakan veteran perang Iran-Irak pada era 1980-an dan pernah menjabat sebagai wakil kepala staf Angkatan Bersenjata Iran.

Pasca kematian Rashid, menurut media pemerintah Iran, Ali Shadmani telah ditunjuk sebagai pemimpin baru komando darurat.

Amir Ali Hajizadeh

Komandan Divisi Dirgantara IRGC ini adalah sosok menonjol yang memimpin program rudal Iran. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa Hajizadeh berkumpul di pusat komando bawah tanah bersama mayoritas komandan angkatan udara IRGC untuk merencanakan serangan terhadap Israel.

IDF menyatakan bahwa kelompok itu kemudian tewas dalam serangan yang menargetkan bangunan tersebut.

Menurut IDF, Hajizadeh adalah sosok yang memerintahkan serangan rudal Iran ke Israel pada Oktober dan April tahun lalu.

Hajizadeh dikenal kurang disukai oleh publik Iran setelah dia mengakui bertanggung jawab atas penembakan jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina yang lepas landas dari Teheran pada 2020, yang menewaskan seluruh 176 penumpang dan awaknya.

Ilmuwan Nuklir

Fereydoon Abbasi, seorang ilmuwan nuklir, pernah menjabat sebagai kepala Organisasi Energi Atom Iran dari tahun 2011 hingga 2013. Dia kemudian menjadi anggota parlemen dari 2020 hingga 2024.

Abbasi dikenal mendukung pandangan garis keras terkait aktivitas nuklir Iran.

Pada Mei, dia tampil dalam saluran televisi Iran SNN.ir dan berbicara tentang kemungkinan membangun senjata nuklir, serta mengatakan bahwa dia bersedia melaksanakan perintah tersebut jika diberikan kepadanya.

Fereydoon Abbasi, seorang ilmuwan nuklir, pernah menjabat sebagai kepala Organisasi Energi Atom Iran dari tahun 2011 hingga 2013. Dia kemudian menjadi anggota parlemen dari 2020 hingga 2024.

Abbasi dikenal mendukung pandangan garis keras terkait aktivitas nuklir Iran.

Pada Mei, dia tampil dalam saluran televisi Iran SNN.ir dan berbicara tentang kemungkinan membangun senjata nuklir, serta mengatakan bahwa dia bersedia melaksanakan perintah tersebut jika diberikan kepadanya.

Ilmuwan nuklir lainnya yang dilaporkan tewas dalam serangan Israel pada Jumat adalah:

  • Mohammad Mehdi Tehranchi, yang juga menjabat sebagai rektor Universitas Azad di Teheran
  • Abdulhamid Minouchehr, kepala jurusan teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti, Iran
  • Ahmad Reza Zolfaghari, profesor teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti
  • Amirhossein Feqhi, seorang profesor nuklir lainnya di Universitas Shahid Beheshti

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel