Bupati & Wabup Batu Bara Tanam Mangrove di Pantai Sejarah
DikoNews7 -
Dalam rangka Mangrove Culture Festival 2025, Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian di dampingi Wakil Bupati (Wabup) Batu Bara Syafrizal bersama Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) Batu Bara dan Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (Yakopi) melakukan penanaman Mangrove di kawasan objek wisata Pantai Sejarah, Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Sabtu (19/07/2025).
Hutan Mangrove Kabupaten Batu Bara berpotensi akan menjadi penyerap karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu terbesar di dunia.
Di ketahui, Kabupaten Batu Bara mempunyai panjang garis pantai sepanjang 63 km yang langsung berbatasan dengan Selat Malaka.
Salah satu upaya pelestarian hutan mangrove dengan menggelar Mangrove Culture Festival pertama yang di gelar Pemkab Batu Bara berkolaborasi dengan Yakopi secara resmi di buka oleh Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian.
Bupati Batu Bara H. Baharuddin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelestarian hutan mangrove di Kabupaten Batu Bara.
Di katakan Bupati Baharuddin, hutan mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida (CO2) dan atmosfer, bahkan lebih efektif dari pada hutan daratan.
"Proses ini terjadi melalui fotosintesis, di mana tumbuhan mangrove mengubah karbon anorganik (CO2) menjadi organik dalam bentuk bahan vegetasi, " ujarnya.
Lanjut Bupati Baharuddin, bahwa hutan mangrove di kawasan objek wisata Pantai Sejarah tidak kalah baiknya dengan hutan mangrove di tempat lainnya.
"Karena potensinya yang besar dan setiap beberapa periode musim (periode Oktober - Mei) burung-burung dari luar negeri yang sebagian besar dari Benua Australia yang melakukan imigrasi ke kawasan hutan mangrove di kawasan objek wisata Pantai Sejarah, " lanjutnya.
Sembari Bupati Baharuddin menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Batu Bara yang sudah ikut menjaga dan melestarikan hutan mangrove dan menjaga burung-burung yang berimigrasi di kawasan hutan mangrove Pantai Sejarah.
Sementara itu, Direktur Yakopi Eling Tuhono mengatakan, Mangrove Culture Festival ini di awali dengan hibah yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan dan alasan kenapa di laksanakan di Batu Bara merupakan hasil analisis dan penilaian Yakopi.
Selain itu juga di sebutkan karena kegiatan pertama Yakopi di lakukan di Pantai Sejarah Kabupaten Batu Bara, tutur Eling Tuhono.
"Ini merupakan langkah awal Yakopi kembali ke Kabupaten Batu Bara untuk bekerja sama dengan Pemkab Batu Bara melaksanakan Mangrove Culture Festival, " ujar Eling Tuhono.
Ia juga mengucapkan terima kasih sekali kepada Bupati Batu Bara yang sudah dan akan mengagendakan kegiatan ini rutin setiap tahunnya.
Eling Tuhono berpesan kepada masyarakat pesisir untuk menjaga mangrove karena ini merupakan sumber kehidupan kita masyarakat pesisir.
Reporter : Erwin