Mantan Presiden Sri Lanka Ditangkap Atas Dugaan Penyalahgunaan Dana Negara Untuk Hadiri Wisuda Istri
DikoNews7 -
Mantan presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe ditangkap pada Jumat (22/8/2025) terkait dugaan penyalahgunaan dana publik.
Dia lebih dulu memberikan keterangan kepada Departemen Investigasi Kriminal (CID), sebelum kemudian dibawa ke Pengadilan Negeri Kolombo. Di sana, hakim memutuskan untuk menahannya, meskipun dia telah mengajukan permohonan bebas dengan alasan kesehatan.
"Wickremesinghe ditangkap karena diduga menggunakan dana publik untuk menghadiri wisuda istrinya di London setelah kunjungan resmi ke Amerika Serikat," ujar juru bicara kepolisian Fedrick Wootler kepada The Associated Press.
Wickremesinghe membantah tuduhan tersebut. Kasus ini pertama kali diajukan ke pengadilan pada Juni lalu.
Menurut laporan BBC, selama masa jabatannya sebagai presiden, Wickremesinghe—yang kini berusia 76 tahun—melakukan 23 perjalanan ke luar negeri dengan biaya lebih dari USD 2 juta atau sekitara Rp32,7 miliar.
Dia menjabat sebagai presiden Sri Lanka dari 2022 hingga 2024. Naiknya Wickremesinghe ke tampuk kekuasaan terjadi setelah negara itu dilanda krisis ekonomi terburuk dalam sejarah, yang memicu pemberontakan rakyat dan memaksa pendahulunya, Gotabaya Rajapaksa, melarikan diri.
Kiprahnya saat itu banyak dipuji karena berhasil mengarahkan kembali perekonomian Sri Lanka ke jalur pemulihan.
Wickremesinghe, yang menjadi mantan presiden pertama yang ditangkap di Sri Lanka, disebut telah menjadi figur penting dalam politik negeri itu sejak dia pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 1977.
Dia berprofesi sebagai pengacara dan berasal dari keluarga kaya yang banyak terlibat dalam politik dan dunia usaha.
Pada 1994, setelah mengambil alih kepemimpinan Partai Nasional Bersatu (UNP), dia membentuk komisi disiplin untuk menyingkirkan anggota partai yang korup, sebuah langkah yang dinilai membantu memulihkan citra UNP.
Selama bertahun-tahun, dia beberapa kali mencalonkan diri sebagai presiden — dan baru berhasil mendapatkan jabatan yang telah lama dia idamkan itu pada tahun 2022 setelah Rajapaksa melarikan diri.
Saat itu, partainya hampir tersapu habis dalam pemilu 2020, dan dia menjadi satu-satunya wakil partai di parlemen. Dia kalah dalam pemilu 2024 dari Anura Kumara Dissanayake yang berhaluan kiri. ***