Tanpa Perbaikan, Jembatan Gantung Yang Menghubungkan Kecamatan Kutambaru & Bahorok Menanti Mangsa


DikoNews7 -

Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 baru saja di rayakan, namun dari kemeriahan ini masih saja ditemukan kelalaian pemerintah dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang seyogyanya digunakan masyarakat ramai dalam menunjang aktivitas.

Terpantau dibeberapa wilayah yang ada di Kabupaten Langkat, masih banyak sarana dan prasarana umum yang minim perawatan hingga rawan kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa.

Seperti yang terlihat di jembatan gantung Dusun 1 Mbacang Lepar, Desa Ujung Bandar, Kecamatan Bahorok yang menghubungkan Dusun X, Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat, Sumut.

Kondisinya sangat memprihatikan, dimana lantai papan sudah pada lapuk dan berpatahan, sementara dinding pagar yang berfungsi sebagai pegangan di kanan kiri sudah korosi dan rusak, bahkan saat dilewati baik berjalan kaki maupun naik kendaraan roda dua, jembatan terasa sangat bergoyang.

Jembatan yang sudah tua dan minim perawatan, membuat jembatan ini sangat berbahaya saat dilintasi, padahal jembatan ini menjadi jalur alternatif terdekat bagi kedua desa dan kecamatan yang selalu ramai digunakan masyarakat dalam beraktivitas.

"Jembatan gantung ini selalu ramai digunakan masyarakat, ini merupakan jalur terdekat dalam mendistribusikan hasil panen dari Desa Kuta Gajah ke Kecamatan Bahorok, dan ini juga jalur anak sekolah, setiap hari selalu ramai dilalui anak-anak pergi dan pulang sekolah," ucap Parjo salah seorang warga Desa Kuta Gajah. Minggu (07/09/2025) pagi.

Lebih lanjut dikatakannya, kondisi ini sudah lama dibiarkan tanpa perbaikan dari pemerintah, agar bisa di lalui, masyarakat secara swadaya mengganti papan yang sudah lapuk.

"Agar bisa dilalui, masyarakat sering mengganti papan yang lapuk, itupun seadanya, saat ini lantai jembatan sudah banyak yang rusak dan terbuat dari kayu kelapa, kita harap pemerintah tanggap dengan keadaan ini dan segera memperbaiki jembatan gantung ini," ucapnya berharap.

Sementara itu,  Kepala Desa Kuta Gajah, Sekula Kembaren saat dikonfirmasi wartawan mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Desa Ujung Bandar, Kecamatan Bahorok.

“Terima kasih bang, informasinya, pemerintah desa Kuta Gajah juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa Ujung Bandar Kecamatan Bahorok, " jelas Sekula Kembaren.

Terpisah, Kepala Desa Ujung Bandar, Kecamatan Bahorok, Nirwanto saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp,  menyampaikan, terkait kondisi jembatan penghubung tersebut, sudah masuk usulan sekala prioritas pembangunan, pada Musrenbangdes tahun 2025 untuk tahun 2026.

“Berdasarkan pada tapal batas, jembatan penghubung tersebut terletak di Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru, kami dari pemerintah Desa Ujung Bandar akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Kuta Gajah, kedepannya siapa yang akan mengerjakan, namun demikian, pemerintah Desa Ujung Bandar, hal ini menjadi usulan sekala prioritas pembangunan infrastruktur desa pada Musrenbangdes tahun 2025 untuk anggaran tahun 2026 ," terangnya.

Kerusakan yang semakin parah membuat masyarakat harus ekstra hati-hati saat melintas, apalagi jembatan ini merupakan jembatan satu-satunya yang menghubungkan Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru ke Desa Ujung Bandar, Kecamatan Bahorok.

"Kita harap jembatan ini segera diperbaiki sebelum memakan korban, kondisinya sudah sangat memprihatinkan, lapuk dan lantainya sudah pada rusak, apalagi tali seling besi pengikat dan gantungannya sudah pada berkarat, harus ekstra hati-hati dan uji nyali untuk melintas di jembatan ini," ucap warga sekitar. (Kurnia02)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel