Indomaret Simpang Piturah Diduga Mainkan Harga, Konsumen Merasa Dirugikan


DN7 | Langkat - 

Diduga ada permainan harga, seorang konsumen gerai toko ritel modern bernama Bambang Tri Admaja (36) merasa keberatan dan dirugikan, saat berbelanja di Indomaret yang terletak di Simpang Piturah Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.

Bambang menjelaskan, Jumat (10/1/20) sore, dirinya belanja Buavita Guava dengan harga di rak Rp 13.800, dan Pororo Susu 235 ml dengan harga Rp 11.900, namun saat bayar di kasir, harga sudah berubah tanpa ada pemberitahuan, dimana harga yang tertera di struk belanja untuk Buavita Guava Rp 15.000 dan harga Pororo Susu 235 ml Rp 12.200.

"Jelas ada selisih perbedaan harga, dan ini merugikan kita sebagai konsumen, karena harga yang dibayar tidak sesuai dengan yang kita lihat di rak belanjaan", ucap Bambang Tri Admaja.

Sementara itu, pihak managemen Indomaret melalui Ardian selaku Suvervisor Indomaret Simpang Piturah, saat dikonfirmasi mengatakan, jika harga barang yang tertera bisa berubah setiap harinya, dan perubahan ini memang dari pusat, jika memang ada terjadi perbedaan harga, konsumen akan diberikan harga termurah.

"Kita akui ini kesalahan kita, karena perubahan harga dari pusat, yang terkadang tidak terinput semuanya kedalam sistim komputer, sehingga label harga dirak tidak sempat ditukar, kita mohon maaf dan kasir akan kita beri arahan dan sanksi", ucap Ardian.

Atas adanya dugaan manipulasi kecurangan dan permainan harga yang dilakukan pihak Indomaret ataupun kasir, Bambang meminta pihak manajamen Indomaret untuk bertanggung jawab atas perubahan harga tanpa pemberitahuan kepada konsumen.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, jika soal harga dirinya tidak terlalu mempermasalahkan, namun disini ada unsur penipuan terhadap konsumen yang sangat jelas terlihat, sehingga jika tidak jeli konsumen pasti dirugikan.

Apa yang terjadi pada saya mungkin juga terjadi pada ribuan konsumen lainnya, 
jika nilai selisihnya sedikit namun dengan jumlah pembelian yang banyak tentu jumlahnya juga akan besar, bayangkan berapa banyak toko seperti ini dengan jumlah konsumen yang ribuan.

"Atas kejadian ini, kita minta Pemerintah melalui dinas terkait Disperindag, Kejaksaan dan Polres Langkat untuk melakukan sidak, karena kita menduga ada permainan harga yang sangat-sangat merugikan konsumen", jelas Bambang yang juga Wakil  Ketua Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM) Tipikor Korwil Langkat.

Sementara itu, dari konsumen lainnya yang berbelanja di Indomaret ini, juga terlihat ada perbedaan harga barang di struk pembelian, dimana harga bimoli minyak goreng isi 2 L di struk belanja tertulis Rp 27.500 dengan diskon Rp 3.000, sementara harga di promosi rak barang Rp 23.800, tentunya disini juga ada selisih harga barang yang tidak diketahui konsumen. (Kurnia02)

Editor : Sapta


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel