Azerbaijan dan Armenia Bentrok Lagi di Nagorno-Karabakh, 4 Tentara Tewas

FOTO : Kebakaran pabrik lokal menyusul penembakan baru-baru ini selama pertempuran Azerbaijan dan Armenia di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, Terter, Azerbaijan, Senin (19/10/2020).  (AP Photo/Aziz Karimov).

DN7 | Azerbaijan -

 
Azerbaijan mengonfirmasi pada 13 Desember ada empat tentaranya yang tewas di wilayah Nagorno-Karabakh.

Disebutkan Kementerian Pertahanan Azerbaijan, bahwa sekelompok tentara Armenia masih berada di provinsi pegunungan itu yang dianggap melanggar ketentuan gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan baru-baru ini melancarkan serangan fatal terhadap pasukan Azerbaijan.
 
Kementerian Pertahanan Azerbaijan menerangkan, rincian empat tentara yang tewas adalah tiga tentara saat serangan separatis pada 26 November dan satu lainnya menderita luka fatal dalam serangan di dekat desa Hadrut pada Selasa 8 Desember.
 
Sementara itu, Armenia mengatakan enam prajurit separatis terluka dalam bentrokan dengan pasukan Azerbaijan menyusul bentrokan yang terjadi pada Jumat 11 Desember malam waktu setempat.
 
Kementerian pertahanan Armenia melaporkan terjadinya pertempuran berjam-jam di dekat Hadrut pada Sabtu 12 Desember, termasuk dengan artileri berat, serta mengklaim bahwa Azerbaijan telah meningkatkan kehadiran militernya di daerah tersebut.
 
"Pihak Armenia mengalami enam luka-luka," kata Kementerian Pertahanan Armenia, dan menuding insiden itu adalah provokasi azerbaijan. 
 
Diketahui, baik Armenia dan Azerbaijan kerap saling menuduh terkait pelanggaran dalam gencatan senjata yang dibuat untuk mengakhiri pertempuran selama enam pekan untuk menguasai wilayah yang terpisah, demikian seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020). 
 
Menurut Kementerian Pertahanan Armenia, pertempuran baru itu dibahas dalam pertemuan di Moskow antara Menteri Pertahanan Rusia dan Armenia, sementara kementerian luar negeri mengatakan bentrokan masih berlanjut hingga 13 Desember.

Di sisi lain, Azerbaijan mengatakan, pihaknya telah didesak untuk menanggapi serangan fatal baru-baru ini terhadap tentaranya dengan melakukan operasi anti-teror.

Konflik yang terjadi September 2020 antara separatis yang didukung oleh Armenia dan Azerbaijan di wilayah pegunungan itu berakhir pada10 November dengan kesepakatan perdamaian yang ditengahi Rusia. 

Kesepakatan itu membuat Armenia menyerahkan sebagian wilayah. Lebih dari 5.000 orang termasuk warga sipil tewas dalam pertempuran itu.

Sebagai bagian dari kesepakatan damai, Rusia telah mengerahkan hampir 2.000 tentara penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh.

Pada Minggu 13 Desember malam waktu setempat, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa prosess gencatan senjata sedang ditinjau kembali setelah melaporkan sehari sebelumnya bahwa kesepakatan itu telah dilanggar.

Pihak dari Prancis dan AS, yang memimpin Grup Minsk, dalam pembicaraan untuk penyelesaian konflik, dilaporkan bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Baku pada Sabtu 12 Desember.
 
Editor : Diko

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel