PTPN 2 Harus Bertindak Tegas : Masidi Cs Hanya Memikirkan Kepentingan Pribadi

Foto : Eka Kesumahadi (kanan) dan Penasehat Hukum PTPN 2 Sastra SH MKn saat memberikan keterangan.

DikoNews7 -


Masih tetap bertahan dan ingin memiliki rumah dinas perusahaan yang telah ditempatinya puluhan tahun, Masidi dan beberapa orang pensiunan PTPN 2 lainnya di kebun Helvetia dinilai hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, tanpa memikirkan kepentingan yang lebih besar.

Hal itu ditegaskan Eka Kesumahadi, Kasubag Personalia SDM kantor Direksi PTPN2 Tanjungmorawa menanggapi aksi-aksi Masidi yang terkesan mengada-ada. Sebagai mantan karyawan perkebunan seharusnya  Masidi paham bagaimana kondisi PTPN2 selama ini yang terseok-seok menghadapi persoalan yang begitu banyak dan kompleks. 
 
Seharusnya mereka bersyukur perusahaan mampu membangun kerjasama dengan pihak ketiga untuk memanfaatkan secara maksimal asset yang dimiliki sehingga bisa mendapatkan pemasukan untuk kepentingan perusahaan dan karyawan.
 
"Ini malah  minta agar rumah dinas jadi milik pribadi. Ini kan aneh. Apa hanya Masidi dkk yang pensiunan PTPN2? Terus yang lain kenapa tidak bersikap seperti itu? Mereka bisa menerima solusi yang diberikan perusahaan, bukan malah menentangnya," jelas Eka Kesumahadi yang mengaku prihatin dengan cara berpikir koleganya sesama orang yang mengabdi di PTPN2.

Menurut Eka saat ini ada 23 ribu orang pensiunan di PTPN2 yang tentu sangat berharap segera mendapatkan SHT atau santunan hari tua. Karena itu langkah menejemen melakukan optimalisasi terhadap asset-asset yang ada untuk bisa keluar dari kesulitan yang selama ini merupakan langkah terpuji. 
 
"Kalau perusahaan sehat tentu karyawan dan eks karyawan akan ikut merasakan dampak positifnya. Jadi jangan berpikiran sempit, seakan-akan perusahaan tidak manusiawi terhadap pensiunan, itu cara berpikir picik dan dangkal," tambah Eka.

Bagi Eka dan sejumlah pensiunan yang sedang menunggu giliran mendapatkan SHT, langkah optimalisasi perusahaan dengan menggandeng pihak ketiga adalah langkah yang harus diacungi jempol. Sebab langkah ini tidak saja akan membuat perusahaan sehat, karyawan bergairah, tapi juga berdampak luas ke depan. 
 
"Yang jelas, PTPN akan bisa kembali menata asset-asset miliknya yang selama ini dikuasai pihak yang tidak berhak. Karena itu saya dan kawan-kawan sangat mendukung tindakan tegas terhadap para pensiunan yang menolak meninggalkan rumah dinas. Sudah ada aturan dan ketentuan yang jelas yang selama ini diketahui karyawan. Jadi tidak ada alasan mereka menolak," tambahnya. **(tim).
 
Editor : Diko


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel