Warga Tanjung Mulia: “Tak Sejengkal Pun Tanah Kami Serahkan Kepada Mafia Tanah!”


DikoNews7 -

Seribuan warga dari Lingkungan 16, 17, dan 20, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, turun ke jalan melakukan aksi orasi besar-besaran menolak kehadiran dan aksi mafia tanah yang diduga ingin menguasai lahan tempat tinggal mereka. 

Suasana di kawasan Jalan Alumunium mendadak mencekam, penuh dengan teriakan perlawanan dan semangat perjuangan mempertahankan hak atas tanah yang mereka klaim telah dikuasai selama puluhan tahun.

"Hidup dan lahir kami di Tanjung Mulia ini. Tidak sejengkal pun tanah rela kami berikan kepada mafia tanah. Merdeka! Merdeka! Merdeka!" teriak Hiber Marbun (58) dari atas mobil komando yang disambut gemuruh warga lain, Senin (23/6/2025).

Aksi ini menjadi bentuk akumulasi kekecewaan warga atas dugaan praktik perampasan lahan yang disebut-sebut melibatkan oknum berpengaruh. Dengan lantang, salah seorang tokoh masyarakat, Agus Irianto, menyuarakan sikap tegas warga.

“Tanah ini milik kami. Kami yang hidup dan membesarkan anak di sini. Kalau perlu sampai berdarah-darah, tanah ini akan kami pertahankan. Kalian, mafia tanah, jangan pernah coba-coba mengusik kami!” serunya sambil mengangkat pengeras suara.

Kekhawatiran juga meningkat karena lokasi orasi berdekatan langsung dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Alumunium, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan bahaya jika terjadi kericuhan.

Zul (48), warga setempat, menegaskan bahwa klaim kepemilikan atas tanah oleh pihak luar sangat tidak berdasar. 

Ia menyebut lahan di Lingkungan 16, 17, dan 20 bukan milik pribadi yang bernama Parinduri seperti yang diisukan, melainkan telah lama dihuni oleh warga.

"Aneh sekali, tiba-tiba muncul klaim sepihak bahwa ini tanah kosong dan tidak berpenghuni. Padahal kami sudah puluhan tahun tinggal di sini. Ini semua jelas kerja sistematis mafia tanah dari pejabat atas, aparat lapangan, hingga preman suruhan," tegas Zul.

Warga kini dalam kondisi siaga penuh, menyatakan siap melawan segala bentuk intimidasi dan upaya pengambilalihan lahan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Ini bukan hanya soal tanah, ini soal harga diri. Kami tidak takut. Kita lawan bersama mafia tanah yang mencoba mengusik ketenangan hidup kami,” tutup Zul yang langsung disambut yel-yel perlawanan warga.

Aksi ini menjadi peringatan keras bahwa warga Tanjung Mulia tak akan tinggal diam. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum segera turun tangan mengusut tuntas dugaan jaringan mafia tanah yang telah meresahkan masyarakat.

Sejumlah personel Kepolisian terlihat berjaga-jaga di kawasan tak jauh dari lokasi aksi orasi tepatnya depan SDN 060873. (red)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel