Dikepung Banjir, 7 Kecamatan di Teluk Aru Langkat Lumpuh


DikoNews7 -

Tingginya intensitas curah hujan yang turun dalam dua (2) hari belakangan ini di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, membuat beberapa wilayah kecamatan terendam banjir, seperti di wilayah Teluk Aru yang terdiri dari 7 kecamatan.

Hujan yang turun sejak Selasa (24/11/2025) malam hingga Rabu (26/11/2025), membuat permukaan air sungai Besitang dan sungai Babalan meluap, akibatnya ratusan bahkan ribuan rumah yang terdapat di 7 Kecamatan Teluk Aru terendam banjir.

Kondisi terparah berada di Desa Harapan Baru, Kecamatan Sei Lepan, dan Kelurahan Kampung lama, Kelurahan Bukit Kubu serta Desa Sekoci yang berada di Kecamatan Besitang.

Sementara Kecamatan Gebang, Kecamatan Babalan, Kecamatan Brandan Barat, Kecamatan Pematang Jaya juga dilanda banjir, bahkan Kecamatan Pangkalan Susu yang selama ini tidak pernah mengalami banjir, kali ini juga merasakan dampak dari bencana alam banjir.

"Sudah 30 tahun lebih saya tinggal di Bukit Jengkol Pangkalan Susu, selama ini tidak pernah merasakan banjir, namun saat ini banjir melanda, heran juga kita," ucap Firman (39) warga Pangkalan Susu.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Sei Lepan meluas hingga beberapa desa dan kelurahan, dengan kondisi terparah di Desa Harapan Baru, dimana lokasinya berada dekat dengan aliran sungai lepan (DAS).

"Air mulai naik sejak Rabu pagi, saat ini kita masih mendata berapa jumlah keluarga terdampak banjir, kondisi terparah berada di Desa Harapan Baru, untuk sementara kita sudah membangun 4 posko bencana dan dapur umum," ucap Camat Sei Lepan, M Iqbal Ramadhan.SE, Rabu (26/11/2025).

Adapun posko bencana yang dibangun berada di Puskesmas Desa Lama, kantor Camat Sei Lepan, kantor Desa Puraka 1 dan halaman Yon 8 Marinir.

"Saat ini kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, BPBD dan Tagana, sementara pihak dari Yonif 8 Marinir sudah siap sedia memberi bantuan mengevakuasi warga korban bencana banjir dan mengevakuasi pohon tumbang," ucap Iqbal menambahkan.

Sementara di Kecamatan Besitang, ketinggian air mencapai 2-3 meter hingga menenggelamkan rumah warga dan hanya menyisakan atap (seng) rumah, bahkan jalan lintas Sumatera Medan-Banda Aceh yang berada di Kelurahan Kampung Lama Besitang tidak dapat dilintasi kendaraan.

"Hujan dua hari tanpa henti membuat permukaan air sungai Besitang meluap, ketinggian mencapai 2-3 meter, kami harus mengungsi ketempat yang lebih tinggi dan aman," ucap Razali warga Kelurahan Kampung Lama Besitang.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah I dalam siaran persnya telah menginformasikan, terkait Bibit Siklon Tropis 95B yang teridentifikasi sejak 22 November 2025 di perairan timur Aceh, Selat Malaka.

Yang mengalami perkembangan signifikan sehingga dapat memicu peningkatan intensitas hujan hingga dapat berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau dan sekitarnya.

Akibat cuaca ekstrem dan banjir dimana-mana, wilayah Teluk Aru Langkat lumpuh dan roda perekonomian terhenti, akses keberapa desa dan kelurahan yang tersebar di 7 Kecamatan tidak dapat terjangkau melalui jalur darat. 

Reporter : Kurnia02

Editor : Diko

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel